DISWAY: Kiev Terkepung
Tujuan akhir Rusia adalah memaksa pemerintahan berganti. Presiden Ukraina yang sekarang, dianggap hanya boneka Amerika Serikat.
Itu tecermin dari pidato Vladimir Putin saat memproklamasikan perang Rabu lalu. Pidato itu ditujukan ke rakyat Rusia, ke negara-negara anggota NATO, ke tentara Ukraina, dan ke Amerika Serikat.
Kepada rakyat Rusia Putin mengatakan serangan itu untuk mempertahankan kedaulatan Rusia yang sedang terancam. Kian tahun ancaman itu kian nyata karena NATO kian merangsek ke timur.
Kepada NATO, Putin memperingatkan, bahwa Rusia siap ambil tindakan yang belum pernah terjadi dalam sejarah. Maksudnya: kalau NATO membela Ukraina tahu sendiri akibatnya.
Kepada tentara Ukraina, Putin minta agar segera meninggalkan pos-pos penjagaan dan meletakkan senjata. \"Kalian harus membela rakyat Ukraina, bukan membela pemerintahan yang melakukan pembunuhan besar-besaran pada orang Ukraina sendiri\". Maksudnya: penumpasan pada kaum separatis di Donbas sejak 2014 adalah pembunuhan pada bangsa sendiri.
Bagian yang paling panjang adalah yang ditujukan kepada Amerika Serikat. Putin mengatakan: sudah 8 tahun Rusia menahan diri melihat sikap Amerika yang tidak tunduk pada hukum internasional. Ia pun mengungkit-ungkit lagi serangan Amerika ke Iraq, ke Libya, ke Syria. Ia ungkit pula soal serbuk putih yang dijadikan alasan menyerang Iraq. Serbuk itu dikatakan sebagai senjata biologis yang telah dikembangkan Iraq. Itu bagian dari kebohongan yang dilakukan Amerika.
Di bagian ini pidato Putin seperti rangkuman serangkaian serangan militer Amerika ke berbagai negara.
Maka, Rusia pun menempuh cara yang sama. Ia minta persetujuan parlemen, bukan untuk perang, tapi untuk menggunakan militer di luar negeri.
Putin juga mendeklarasikan bukan perang tapi \"melakukan serangan militer khusus\" ke sasaran-sasaran tertentu di Ukraina.
Pokoknya tahapan yang pernah dilakukan Amerika, dilakukan oleh Rusia. Termasuk alasan untuk \"mempertahankan kedaulatan negara yang sedang terancam\".
Sudah dua hari serangan dilakukan Rusia ke sasaran militer Ukraina. Tinggal mengepung ibu kota Kiev. Lalu menangkap presiden Ukraina, seperti Amerika menangkap Presiden Iraq dan Presiden Libya.
Presiden Ukraina tahu itu. Ia diingatkan untuk itu. Tapi Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy tetap bertahan di Kiev. Ia tidak mau melarikan diri –sementara ini. Keluarganya dikatakan juga masih di Ukraina –tidak disebutkan di mana.
Tegakah Amerika melihat Zelenskyy dijadikan seperti Saddam Husein atau Muamar Qadhafi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: