Uji Daya Hambat Senyawa Antibakteri Dibutil Timah (IV) N-Benzilmetil Ditiokarbamat

Uji Daya Hambat Senyawa Antibakteri Dibutil Timah (IV) N-Benzilmetil Ditiokarbamat

Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa

Oleh : Yola Pramitha Prodi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi

JAMBI - Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri oportunistik pada manusia, yang dapat memasuki daerah dengan sistem pertahanan tubuh yang lemah. Bateri ini menimbulkan infeksi nosokomial seperti, bakterimia, sepsis, kristik fibrosis, pneumonia, dan infeksi saluran perkemihan. Maka dari itu dikembangkan senyawa antibakteri yaitu senyawa organotimah (IV) yang telah digunakan sebagai antijamur, antibakteri, antikanker, antifungi, dan antitumor (Suhartati et al., 2016).

Senyawa ini disintesis dengan metode in situ yaitu dengan penambahan metanol kedalam N-benzilmetilamin + karbon disulfida + logam dibutil timah (IV) diklorida, kemudiaan dilakukan identifikasi menggunakan FTIR, setelah itu dilakukan pengujian aktivitas antibakteri pada bakteri Pseudomonas aeruginosa dengan menggunakan metode difusi cakram serta menggunakan media NA (Nutrient Agar). analisa molekul senyawa dengan menggunakan FTIR diperoleh 1089,78 cm-1 (C-N), 1602,85 cm-1 (C=C), 978,84 cm-1 (C=S), 430,18 cm-1 (Sn-S), 559,3 cm-1 (Sn-C), 1238,30 cm-1 (C-C), dan 2918,30 cm-1 (C-H). Senyawa kompleks yang terbentuk ini memiliki rumus molekul C26H38S4N2Sn dengan berat molekul (BM) 625 g/mol.

Hasil pengujian aktivitas antibakteri diperoleh daya hambat paling besar didapatkan pada konsentrasi 50 ppm yang dikategorikan sangat kuat dalam memberikan daya hambat sebagai antibakteri. Semakin tinggi konsentrasi suatu senyawa kompleks maka semakin besar aktivitas antibakteri yang dapat dihasilkan, hal ini diduga terjadi karena bakteri mimiliki memiliki ukuran yang sangat kecil, lebih mudah berdifusi kedalam membran, yang dimana senyawa dapat menghambat pertumbuhan sel bakteri. Senyawa tersebut umumnya berinteraksi dengan basa nitrogen nukleotida, asam nukleat dan menghambat pembelahan sel dengan menggangu replikasi dan transkripsi molekul DNA atau mungkin juga mempengaruhi kompleks multienzim yang bertanggungjawab untuk replikasi dan transkirpsi DNA, sehingga menyebabkan penghentian poliferasi sel (Shaheen et al., 2012). (*)

Daftar pustaka:
Shaheen, F., Zia-Ur-Rehman, Ali, S., & Meetsma, A. (2012). Structural Properties And Antibacterial Potency Of New Supramolecular Organotin(Iv) Dithiocarboxylates. Polyhedron, 31(1), 697–703. Https://Doi.Org/10.1016/J.Poly.2011.10.025
Suhartati, R., Nurasiah, I., Angelica, A., Jawa, M., & Barat, J. (2016). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Daun Ashitaba ( Angelica Keiskei ) Terhadap Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Secara In Vitro Antibacterial Activity Ashitaba Leaves Water Extract ( Angelica Keiskei ) Againts Bacteria Pseudomonas Aeruginosa In Vitro Abstra. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada, 16(1), 113–117.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: