>

DISWAY: Keluarga Fisika

DISWAY: Keluarga Fisika

 

Gambit H-1982

Catatan Editorial:  # Horeeee = Beda penulis kawakan dengan penulis amatiran. Ekspresi seru biasa--yang cukup ditulis dengan 1 \"e\" dan tanpa dimiringkan--ini bisa jadi \"lead\" istimewa yang menggugah rasa penasaran pembaca.  # Padahal ia punya empat komorbid = Inkonsistensi. Gaya pronomina persona Abah DI: \"ia\" (setara \"he\" dalam bahasa Inggris) untuk laki-laki; \"dia\" (setara \"she\") untuk perempuan.  # Saya lihat vitamin D-nyi 58. = Terlewat tanda \"titik dua\" sebelum nilai yang diungkap. Ini contoh kalimat minor khas penulis--mengutip penerawangan Bung @Amat tempo hari.  # sumer-sumer = Tidak salah, hanya saya yang gagal paham. Mungkin maksudnya \"greges(i)\", atau istilah orang Jawa saat sedang tidak enak badan: \"masuk angin\".  # herd immunity = Perlu di-italic-kan, dicetak miring. Selain itu, padanan istilah ini--sebagai pengingat--sebaiknya disertakan: kekebalan komunal.  # keras sekali = Diksi yang unik, seperti yang diamanatkan oleh Cak Nun. Walau, jika dilihat dari konteksnya yang mengacu ke peraturan/kebijakan pemerintah, kata \"tegas\" lebih umum digunakan.  # Kalau pun = Digabung, \"pun\" di sini berfungsi sebagai pembentuk kata hubung. Seperti halnya \"meskipun\" dan \"sekalipun\".  # was-was = Tidak termasuk bentuk ulang, tidak dibutuhkan keberadaan tanda hubung.  # imunisasi = Kontekstual pandemi: vaksinasi. Kecuali di Negeri Tirai Bambu memang tetap pakai \"istilah\" tersebut.  # Hongkong adalah tes terakhir = Makna konotasi, maksudnya ujian atau tantangan.  # Waktu itu, 1918, jangankan vaksin. Obat antibiotik saja belum ditemukan. = Lebih lugas jika ditambah kata \"tahun\", juga diteruskan kalimatnya sehingga kalimat ini punya subjek: \"obat antibiotik\".  Sampai di sini. Semoga komen ini tidak dikesankan menggurui.

 

Multi Suk

Bebas tes untuk perjalanan dalam negeri, itu bagus sekali Tapi kebijakan belajar daring di saat covid menurun..itu yang tidak bagus... dan itu hampir di seluruh daerah diberlakukan oleh kepala dinas pendidikan 

 

Santo Santo

Horeeee.... Mahasiswa Indonesia sudah dipanggil untuk kembali kuliah di Tiongkok. Mereka sudah harus mempersiapkan berkas yang diperlukan. KBRI di Beijing sudah koordinasi teknis untuk carter pesawat, Lab pelaksana tes PCR, dan efisiensi karantina untuk menekan total biaya. Demikian briefing yg saya ikuti - yang disampaikan langsung oleh KBRI. Tiongkok yang menerapkan policy \"zero covid\" sudah akan tidak lama lagi membuka diri......Liputan selengkapnya menunggu setalah Disway wawancara dengan Bpk Yaya Sutrisnya - Atase Pendidikan & Ristek KBRI Beijing -.  Syukur2 kalau wawancara nya tidak hanya daring, namun dg terbang langsung ke Tiongkok. Ini kan alasan yang dicari2 Disway yang telah kangen kampung halaman kedua (Kampung halaman pertama tentu dusun Mbukur, desa Tegalarum, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: