>

Terima Kasih Arco Arena (Perpisahan sebelum Diruntuhkan)

Terima Kasih Arco Arena (Perpisahan sebelum Diruntuhkan)

Bisa Anda bayangkan bukan, betapa bangganya saya diwisuda di Arco Arena pada Desember 1999 itu. Saya mengenakan toga standar, tapi topinya saya warnai Kuning dengan strip hijau dan biru gelap, ala helm Ayrton Senna, pembalap idola saya sepanjang masa. Ada tali putih panjang dikalungkan, penanda lulusan dengan nilai di atas rata-rata (he he he... Sombong dikit).

Di balik toga, saya mengenakan kemeja dan jas. Tapi bawahannya jins bolong-bolong yang paling sering saya pakai kuliah. Sepatu skateboard merek Airwalk saya pakai. Itu sepatu murah, belinya hanya USD 19. Tapi itu sepatu penting buat saya. Karena selama kuliah, sejak krisis moneter Asia, saya bekerja jadi pelayan restoran dan cuci piring mengenakan sepatu itu.

Gara-gara berita Arco Arena mau dirobohkan itulah saya jadi sibuk mencari lagi foto-foto lama saya waktu wisuda itu. Alhamdulillah belum hilang! Maklum, belum era digital.

\"\"

\"\"

Ternyata, walau sudah balik ke Indonesia, \"hubungan\" saya dengan gedung itu belum berakhir. Karena mengelola DBL, kami jadi punya hubungan kerja dengan NBA. Uniknya lagi, kami punya hubungan langsung dengan Sacramento Kings. Seorang teman saya, lulusan universitas yang sama, karirnya berkembang di situ dan terakhir menjadi creative director of entertainment.

Jadi, kalau ke Sacramento, saya --dan teman-teman manajemen DBL-- diajak melihat setiap sudut dan lokasi penting di Arco Arena. Termasuk melihat ruang-ruang kantor dan kerja, berjalan di sekeliling atap untuk menunjukkan setelan entertainment, melihat bagaimana bongkar pasang lapangan basket, dan lain sebagainya.

Mereka bahkan datang ke Indonesia untuk mengajari kru DBL bagaimana mengelola pertandingan basket secara profesional dan menghibur bagi penonton.

\"\"Diwawancara Scott Freshour di Sleep Train Arena, teman satu kampus yang menjadi creative director of entertainment Sacramento Kings.

Bahwa kemudian Sacramento Kings pindah ke rumah baru di Golden 1 Center (pada 2016) tentu disambut bahagia. Itu salah satu gedung tercanggih di NBA sekarang. Tapi tak pernah saya bayangkan, Arco Arena bakal diruntuhkan.

Sejak tidak lagi jadi rumah Kings, Arco Arena masih dipakai untuk pertandingan-pertandingan basket tingkat universitas atau kompetisi level tinggi lain. Lebih sering lagi digunakan untuk berbagai konser musik.

Saya pikir, akan terus begitu. Ternyata tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: