Hadapi MBKM, Prodi IPOL Gelar Visiting Lecturers

Hadapi MBKM, Prodi IPOL Gelar Visiting Lecturers

JAMBI - Dalam rangka menjalankan program MBKM, Program Studi Ilmu Politik Universitas Jambi mengadakan kegiatan Visiting Lecturers. Mengusung tema “Peran Nilai-Nilai Sosial Dalam Membangun Politik Hukum Nasional Berbasis Gender,” kegiatan ini telah dilangsungkan pada Sabtu (5/3/) lalu.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendasar terkait kedudukan dan fungsi kesetaraan gender dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi pancasila dalam tatanan politik nasional. Acara tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Hukum, Ketua Jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Ketua Program Studi Ilmu Politik.

Dalam sambutannya Dr. Moh Arief Rakhman, S.IP., M.I.Pol., selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik mengatakan bahwa, kegiatan kuliah tamu ini adalah yang pertama dilakukan. Dan diharapkan akan memotivasi terselenggaranya kegiatan serupa kedepannya untuk mata kuliah lain yang dapat memberikan pemahaman lebih mendalam kepada mahasiswa.

Dr. Arrie Budhiartie, S.H., M. Hum., selaku penanggung jawab mata kuliah politik gender dan sosiologi gender, menjelaskan bahwa, tujuan diselenggarakannya kuliah tamu ini adalah untuk memberikan pemahaman dari sudut pandang implementasi hukum. Agar nantinya mahasiswa diharapkan dapat memahami makna gender secara benar sesuai prinsip keilmuan yang dipelajari, sekaligus dapat mengasah analisis terhadap kasus gender yang terjadi di Indonesia.

Kegiatan Visiting Lecturer ini menghadirkan Kombes Dr. Imam Subandi, S.SI., S.H., M.H., sebagai salah satu perwira Polri yang telah mendalami kajian kesetaraan gender melalui disertasinya, sehingga dipandang layak menjadi narasumber utama dalam kegiatan kali ini. Narasumber memberikan pemahaman mendalam terkait pemaknaan gender dan perlindungan yang diberikan khususnya oleh kepolisian. Serta mengupas kendala yang dihadapai perempuan Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan gender saat ini.

Beliau yang mengakui dirinya sebagai seorang feminist (penggiat kesetaraan gender dalam berbagai aspek) menekankan arti pentingnya pemahaman yang benar terkait konsep gender dan implementasi makna kesetaraan dalam politik, hukum dan pemerintahan.


Acara berjalan sesuai protokol kesehatan dan antusiasme yang tinggi ditunjukkan oleh mahasiswa dan para dosen selama diskusi berlangsung. Bahkan Dr. Imam Subandi sangat mengapresiasi antusiasme mahasiswa ia berjanji akan memberikan hadiah kenang-kenangan berupa buku kepada para mahasiswa yg mengajukan pertanyaan.

Selanjutnya, sebagai penutup, Dr. Arrie Budhiartie mengutip pernyataan bahwa, kesetaraan gender adalah hak yang paling fundamenal yang dimiliki semua perempuan. Dan Indonesia, meski sudah mulai memberikan akses besar kepada perempuan dalam mewujudkan kesetaraan gender, namun tak dapat dipungkiri bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk memberikan kesetaraan tersebut secara utuh. (*/kar)

Sumber : www.unja.ac.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: