Fasha Dorong UMKM Manfaatkan Digitalisasi

    Fasha Dorong UMKM Manfaatkan Digitalisasi

JAMBI - Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat, khususnya pelaku usaha lebih cepat memperkuat digitalisasi. Terutama pemanfaatan teknologi informasi.

Di Kota Jambi, kini pemerintah berupaya menciptakan pelaku UMKM berbasis digital lewat pelatihan Digital Enterpreneur Academy (DEA) bekerjasama dengan Kementerian Kominfo RI.

Walikota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, sisi positif dari pandemi Covid-19, yakni memaksa para pelaku usaha untuk mempercepat memanfaatkan digitalisasi dalam memasarkan produknya.

“Banyak toko-toko tutup, mall tutup. Tetapi mereka harus tetap hidup dan harus melakukan semua kegiatan bisnisnya dengan menggunakan digitalisasi atau online,” kata Fasha, saat membuka dan memberikan motivasi pada pelatihan DEA terkait pengelolaan keuangan digital di hotel Aston, Jumat (28/1).

Kata Fasha, Kota Jambi sebagai kota pusat perdagangan dan jasa harus memperkuat digitalisasi. Lewat teknologi informasi para pelaku usaha dapat menggerakkan bisnisnya dengan masif.

Lewat digitalisasi, kata Fasha, akan meminimalisasi modal dalam menjalankan bisinis. Bahkan tanpa modal sekalipun. Ini karena begitu besarnya peluang yang diberikan teknologi informasi melicinkan para pelaku usaha.

“Kota Jambi sudah menjadi Kota Smart City. Kota Jambi juga menjadi pusat perdagangan dan jasa,\" katanya.

Sementara itu, Parulian Sitompul selaku Kepala Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Jakarta mengatakan, pelatihan digitalisasi enterpreneur academy kali ini diikuti 100 peserta yang merupakan para pelaku usaha.

Kota Jambi di tahun 2022, kata Parulian Sitompul, mendapatkan kuota sebanyak 10 ribu talenta digital dari kementerian kominfo RI.

“Pertama kita lakukan terhadap pelaku usaha tetap, pada pelaku-pelaku bisnis yang memang sudah ada usahanya. Ke depan akan dilakukan pelatihan bagi pemula yang akan baru memulai usaha. Jadi nanti bagaimana membuka peluang produk-produk lokal Kota Jambi untuk dipasarkan secara internasional lewat digitalisasi,” kata Parulian Sitompul.

Dengan munculnya teknologi baru di bidang Informatika, tambah Parulian Sitompul, maka banyak perubahan-perubahan yang kadang-kadang tidak bisa dielakkan.

Dirinya mencontohkan fenomena Gazhali yang belakangan cukup menyita perhatian, dengan modal foto diri bisa mencuat begitu saja menjadi millioner.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: