>

Ini Cerita Seorang Pendeta Masuk Islam Gara-gara Copot Kaligrafi Syahadat, Sebelumnya Pernah Murtadkan 3.000

Ini Cerita  Seorang Pendeta Masuk Islam Gara-gara Copot Kaligrafi Syahadat, Sebelumnya Pernah Murtadkan 3.000

Ditanya begitu, Rudi menjawab bukti Islam adalah agama yang benar mengarah kepada hari kiamat kelak. Rudi juga menyebut Nabi Isa AS yang dianggap oleh pemeluk agama Kristen sebagai Yesus.

“Papa saya cuma bilang, saya akan berikan bukti. Tapi tidak sekarang dan juga tidak di tempat ini. Nanti pada waktu di akhirat saat hari kiamat tiba,” terang Yesi.

Rudi kembali melanjutkan perkataannya. “Caranya begini kata papa saya, kan di agama kalian diyakini bahwa Nabi Isa yang kalian anggap Yesus itu akan datang di altar gereja dengan bernyanyi glory-glory haleluya. Kalau kami di Islam itu meyakini Nabi Isa itu adalah Nabi yang diutus oleh Allah.\"

Rudi menyampaikan ke para pendeta bahwa Nabi Isa nanti akan turun pada hari kiamat dan akan salat bersama umatnya di masjid. \"Itu kiamat nanti adalah pembuktian apakah Nabi Isa akan turun di Altar gereja atau di Masjid,” pungkasnya.

Atas jawaban tersebut Rudi diisukan menjadi orang yang tidak waras di kalangan para pendeta. Saat itu, kata Yesi, dirinya sempat bertanya kepada kakak perempuannya.

\"Waktu itu kan kami ini belum masuk Islam. Hanya papa yang sudah Islam. Saya tanya ke kakak, kok papa berubah ya,\" tanya Yesi.

Setelah para pendeta itu pergi dari rumah, pada malam hari Yesi dan kakaknya menemui ayahnya.

\"Kita bilang, kita mau ikut agama papa. Bahkan saat sakit pun papa tidak seperti dulu yang selalu cerewet. Beliau sabar dan bilang sakit ini bentuk kasih sayang Allah kepada papa. Mudah-mudahan sakit ini menjadi penggugur dosa-dosa papa,\" terang Yesi menirukan ucapan ayahnya.

Yesi menerangkan momentum Rudi Muliadi masuk Islam terjadi saat dirinya hendak memurtadkan sekeluarga muslim dengan kepala keluarga bernama Abdullah.

 

Saat Rudi datang ke rumah Abdullah hendak mencopot semua atribut Islam di dinding rumah, terlihat ada kaligrafi bertuliskan kalimat syahadat.

\"Waktu itu, kaligrafi syahadat tersebut sudah robek. Papa tanya ini apa bacaannya. Pak Abdullah menjawab ini kesaksian kita sebagai umat Islam. Papa saya tanya lagi ini bacaannya bagaimana. Lalu Pak Abdullah mengucapkan Ayshadu Alla ilaha illallah wa ayshadu Anna Muhammadarrasulullah,\" lanjut Yesi.

Namun, karena tidak tahu artinya, Rudi kembali bertanya. \"Artinya apa. Dijawab oleh Pak Abdullah aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Oh baik, lalu dicopot oleh papa saya,\" terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: