Dipecat IDI, Dokter Terawan Banjir Dukungan, Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer Se-Dunia kok Dipecat

Dipecat IDI, Dokter Terawan Banjir Dukungan, Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer Se-Dunia kok Dipecat

JAKARTA - Dukungan kepada dokter Terawan Agus Putranto yang dipecat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus mengalir. Terkini Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah yang menyampaikan dukungannya kepada mantan Menteri Kesehatan (Menkes) itu.

Alasan pemecatan di antaranya terkait praktik cuci otak yang dilakukan dokter Terawan, dinilai menyalahi kode etik kedokteran. Selain itu, karena melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang Vaksin Nusantara, sebelum penelitian mengenai vaksin itu selesai.

\"Saya ingin menyampaikan dukungan pada Terawan secara moril dengan tindakan,\" kata Basarah.

\"Apa yang dilakukan Terawan memproduksi Vaksin Nusantara adalah wujud tindakan patriotisme, nasionalisme dan wujud cinta karya anak bangsa sendiri,\" ujar Basarah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (31/3)

Basarah mengatakan hal itu setelah disuntik Vaksin Nusantara oleh dokter Terawan. Menurutnya, langkah dokter Terawan memproduksi Vaksin Nusantara sesuai dengan sikap dan arahan Presiden Jokowi untuk mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.

Menurut dia, keputusan IDI memecat dokter Terawan pantas dikritik. Alasannya, IDI terkesan mengabaikan suara masyarakat yang telah merasakan manfaat bahkan terselamatkan dengan inovasi yang dilakukan Terawan untuk dunia kedokteran.

“Jangan lupa, rekam jejak Terawan di dunia kedokteran juga telah berskala nasional bahkan internasional,\" tambahnya.

\"Terawan saat ini masih dipercaya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Dokter Militer se-dunia,\" ungkapnya lagi.

Basarah mendukung gagasan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly, yang menyatakan perlunya dibuat suatu undang-undang yang menegaskan izin praktik dokter merupakan ranah pemerintah bukan lagi oleh IDI.

Dia menilai, kewenangan IDI yang begitu besar terhadap eksistensi para dokter di Indonesia memang harus dilakukan evaluasi. Basarah berharap ada jalan tengah dalam kasus pemecatan dokter Terawan.

\"Organisasi itu seharusnya berhenti sebatas ormas yang justru harus melindungi karya para anggotanya bukan justru malah menghancurkan anggotanya yang berprestasi,\" ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: