Berdayakan Pelaku UMKM, BRI Antarkan Pengusaha Kopi Gayo Tembus Pasar Internasional
Melalui pembelajaran tersebut, akhirnya Muniru Coffee Gayo bisa diekspor. Dia bekerja sama dengan pihak ketiga yang merupakan eksportir. Produknya akhirnya menembus pasar Taiwan, AS dan Malaysia. Pada 2021, Anzar mengikuti ajang yang sama besutan BRI tersebut. Muniru Coffee Gayo menggaet buyer asal Malaysia dan mengekspor menggunakan bendera sendiri yakni PT Muniru Burni Telong yang diambil dari nama gunung berapa di mana Gudang kopi Anzar berada.
Penjajakan terhadap buyer asal AS yang Anzar maksud adalah ajang pameran Specialty Coffee Expo. Di pameran tahunan itu peserta dari Indonesia difasilitasi oleh Atase Perdagangan Washington DC yang bekerja sama dengan BRI New York Agency.
Pameran itu akan dilaksanakan pada 8 – 10 April 2022 di Boston, Massachusetts, AS. Pameran Specialty Coffee Expo merupakan pameran tahunan specialty coffee terbesar di AS. Specialty Coffee Expo 2022 diperkirakan akan dihadiri sekitar 14.000 pengunjung atau potensial buyer. Pada 2021, partisipasi Indonesia di ajang tersebut berhasil menghasilkan potensial transaksi sebesar US$7,15 juta.
Untuk mendorong Anzar menaklukan pasar kopi AS, bahkan BRI sudah siap membantu langsung dengan kucuran dana. Pasalnya terdapat potensi kontrak yang bisa dibiayai sebesar Rp1,4 miliar untuk pengiriman kopi ke AS.
Dukungan BRI
Terkait keberhasilan bisnis nasabah binaan ini, Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto menyampaikan, hal ini merupakan komitmen BRI untuk mendukung pelaku UMKM. Bank terbesar di Indonesia ini bertekad untuk terus melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk menumbuhkan skala usahanya secara berkelanjutan.
“Dari UMKM mikro naik ke kecil, kemudian usaha kecil naik menjadi menengah, dan bisa juga dari pelaku UMKM menengah menjadi pelaku usaha korporasi,” ujarnya.
Setiap UMKM, lanjutnya, berada pada level yang berbeda sehingga untuk mendukung pelaku usaha naik kelas dan berkelanjutan, program pemberdayaan harus dilakukan secara berkesinambungan.
“Journey pemberdayaan bisnis UMKM yang kami lakukan, yaitu go modern yang meliputi perbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran dan pembukuan,” jelas Amam.
Selain itu, go digital dengan digitalisasi dan automasi bisnis dan pemasaran, go online melalui perluasan pasar menggunakan e-commerce. Terakhir, go global dengan strategi menjangkau pasar internasional. Pada proses go global, BRI juga menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer. Diharapkan fasilitas itu menjadi sarana showcase untuk UMKM mendapatkan akses ke pasar global. (van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: