>

DISWAY: Desi Armando

DISWAY: Desi Armando

Pernahkan dipikirkan, andai anak-anak muda yang gugur di KM 50 itu dididik dengan baik, siapa tahu di masa mendatang, mereka akan menjadi jenderal yang jauh lebih baik dan bermanfaat daripada para penembaknya itu? 

Sementara itu, ketika Ade Armando babak belur, tiba-tiba panggilan akan pentingnya rasa kemanusiaan itu muncul. 

Hey! Kemanusiaan itu universal dan berkeadilan.  Empati itu tak seharusnya hanya berlaku untuk kelompok sendiri, tapi tak berlaku untuk kelompok lain. 

Penyakit ingroup favoritism dan outgroup derogation ini sama bahayanya dengan penyakit Islamofobia dan penyakit rasialisme lainnya. 

Semoga peradaban bangsa ini tidak kolaps seperti Anasazi! (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul PPKM Gedor

Azza Lutfi

Selamat, tebakan kosong anda telah mengantarkan anda pada tahta singgasana yg unik ini, tersenyumlah dan nikmati hari dgn bahagia, tunggu Otole, semoga dia segera hadir untuk mengesahkannya...

 

Lukman bin Saleh

Saya keliru untuk 2 hal ini. Saya kira fikiran saya benar, ternyata salah besar. Pertama tentang Rusia. Saya kira mereka canggih dalam berperang. Ternyata begitu kolot dan ketinggalan zaman. Bayangkan saja, komunikasi militer yang seharusnya sangat rahasia dilakukan melalui jalur yang tidak terenkripsi. Hanya melalui saluran komersial. Mudah disadap. Tentara Ukraina dan intelejen asing bisa mendengar komando2 mereka sambil ngopi2. Tentara kehabisan makanan. Kendaraan tempur kehabisan BBM. Dan macam-macam fakta yang membuat kita hampir tidak percaya. Terdengar seperti lelucon di zaman modern ini, tapi benar2 terjadi untuk keadaan yang sangat serius. Kedua tentang lockdown ini. Dulu saya menyalahkan pemerintah yang mengambil kebijakan setengah2. Lockdown tidak, tidak lockdownpun tidak. Ternyata inilah yang tepat untuk mengahadapi Covid 19 untuk negara kita. Lockdown total seperti Tingkok kita tidak mampu. Terlalu bebas seperti negara baratpun akan menimbulkan terlalu banyak korban. Jadi untuk urusan Covid ini, harusnya sejak awal saya percaya saja apa katanya Faul Ivan...

 

herry isnurdono

Sekali lagi pak DI salah menilai penanganan Covid-19. Ternyata negara kita Indonesia lebih baik daripada China. Andapun sudah tahu, tidak ada lockdown di Indonesia. Dan tidak akan pernah he....he........Pasti rakyat akan senang, dapat mudik lebaran lagi setelah 2 (tahun) libur mudik. Apalagi pemerintah melaksanakan libur bersama dari tanggal 29 April 2022 s/d 9 Mei 2022. Nikmat mana lagi, yang dialami rakyat Indonesia. Untuk sementara Covid-19 ikut libur dulu. Entah setelah lebaran, mudah2 an tidak ada ledakan penderita Covid-19. Atau rakyat sudah tidak takut lagi sakit Covid-19, karena penderitanya seperti sakit flu biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: