Dunia Kembali Offline

Dunia Kembali Offline

Tidak lama lagi, harus ada saluran yang mengalah di rumah saya, karena pada akhirnya tidak tertonton sama sekali.

Kemudian, bicara soal olahraga dan dunia nyata, perusahaan saya yang berkutat di dunia olahraga beneran (bukan online) ini juga mulai merasakan gairah baru yang cukup kuat.

Di DBL misalnya. Liga pelajar ini sepertinya akan instan kembali heboh penontonnya seperti ketika sebelum pandemi. Ketika lebih dari 1,5 juta penonton meramaikan gedung pertandingan di 30 kota di Indonesia. Antusiasme peserta (dan para pendukungnya) sudah kami rasakan dari sekarang, saat menyiapkan seri 2022.

Padahal, selama menyelenggarakan Honda DBL di tengah pandemi, penonton streaming online-nya terbilang dahsyat untuk liga SMA. Pertandingan di Nusa Tenggara Barat saja per game-nya bisa mendapatkan 10 ribu view. Final seri Jawa Timur bahkan mencapai 126 ribu view. Itu pertandingan SMA!

Sepak bola, saya kira, seharusnya juga kembali ramai seperti dulu di stadion. Tinggal bagaimana manajemen liganya saja.

Sekarang saya belum punya datanya. Seharusnya, kembalinya penonton offline yang heboh ini disokong oleh viewer online yang kuat pula. Kalau dua-duanya tetap menggila, berarti kami akan menuai sesuatu yang superpositif ketika keluar dari pandemi.

Walau kita juga harus siap, bila kenyataannya nanti offline akan menggusur atau menyurutkan online.

Dan itu berarti semua harus siap. Yaitu semua hal yang berbau online, yang meroket dan mendapatkan kesuksesan mendadak selama pandemi, harus siap kalau ditinggalkan atau diganggu dunianya oleh dunia offline.

Harus siap menerima kenyataan kalau dunia kembali nyata.(azrul ananda)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: