Klasemen Akhir SEA Games 2025, Indonesia Raih Urutan Kedua
Atlet dan ofisial kontingen Indonesia mengikuti defile saat upacara penutupan Sea Games 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (20/12/2025). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)--
Dukungan pemerintah dan pemangku kepentingan olahraga nasional telah memberikan dampak positif, namun ke depan tantangannya adalah menjaga ritme.
Pusat-pusat latihan yang memadai, kalender kompetisi internasional yang lebih padat, serta pemanfaatan fasilitas olahraga secara berkelanjutan akan sangat menentukan arah prestasi berikutnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan cabang olahraga yang gagal memenuhi target emas akan masuk daftar penilaian, dengan sistem promosi dan degradasi berbasis capaian yang terukur.
Hal ini patut diapresiasi sebagai upaya memperkuat akuntabilitas pembinaan.
BACA JUGA:Kebakaran Hebat Hanguskan Dua Rumah Warga di Tanjung Mudo Penawar, Kerinci
Meski demikian, evaluasi prestasi idealnya dibaca secara lebih utuh. Olahraga tidak selalu berjalan linear dengan angka medali. Ada faktor non-teknis yang kerap memengaruhi hasil, mulai dari kendala peralatan, kesiapan atlet, hingga dinamika pertandingan yang sulit diprediksi.
Terlebih, dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), SEA Games sejatinya diposisikan sebagai sasaran antara, bukan tujuan utama.
Tak mengherankan bila sejumlah cabang memilih menurunkan atlet muda sebagai bagian dari proses regenerasi.
Dalam konteks ini, kegagalan memenuhi target emas tidak selalu identik dengan kemunduran karena bisa menjadi bagian dari investasi jangka panjang menuju level yang lebih tinggi.
Namun, dinamika di lapangan juga menunjukkan bahwa gengsi SEA Games belum sepenuhnya bisa dilepaskan.
BACA JUGA:Update Harga Emas di Pegadaian Sabtu 20 Desember 2025, Hari Ini Kompak Turun Tipis
Pada bulu tangkis, misalnya, terjadi perubahan komposisi tim dengan memasukkan pemain yang lebih siap secara pengalaman untuk menggantikan atlet muda, itu juga atas dasar evaluasi bersama Kemenpora.
Keputusan itu terbukti efektif secara hasil. Indonesia menjuarai nomor beregu putra dan ganda putra.
Hasil tersebut sah untuk diapresiasi. Namun, memunculkan pertanyaan reflektif. Sejauh mana SEA Games dimanfaatkan sebagai ajang pembinaan, dan sejauh mana masih diperlakukan sebagai panggung pencapaian jangka pendek.
Pertanyaan ini bukan untuk menyalahkan keputusan teknis federasi, melainkan untuk mengingatkan ukuran keberhasilan seharusnya tidak berhenti pada tabel medali.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


