Klasemen Akhir SEA Games 2025, Indonesia Raih Urutan Kedua

Klasemen Akhir SEA Games 2025, Indonesia Raih Urutan Kedua

Atlet dan ofisial kontingen Indonesia mengikuti defile saat upacara penutupan Sea Games 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (20/12/2025). (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)--

Di balik pencapaian itu, regenerasi atlet menjadi cerita tersendiri. SEA Games 2025 menghadirkan wajah-wajah muda yang tampil percaya diri di panggung Asia Tenggara.

Atlet generasi Z tak sekadar menjadi pelapis, tetapi juga turut mengambil peran penting dalam perolehan medali.

Dari angkat besi, skateboard, panjat tebing, hingga renang, para debutan menunjukkan estafet prestasi mulai berpindah tangan dengan cukup mulus.

BACA JUGA:Kolaborasi Berdampak, UNJA Raih Silver Winner Anugerah Kerja Sama Diktisaintek 2025

Regenerasi ini penting, bukan hanya untuk SEA Games, tetapi juga sebagai bekal menuju Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028 Los Angeles.

Dalam konteks ini, SEA Games 2025 dapat dibaca sebagai fase transisi yang berjalan relatif sehat.

Meski demikian, ada satu catatan yang patut dibaca dengan kepala dingin.

Indonesia memang melampaui target dan mencatat sejarah, tetapi tetap berada satu tingkat di bawah Thailand.

Status tuan rumah memberi keuntungan tersendiri bagi Thailand, namun fakta peringkat tetap menjadi cermin yang jujur tentang posisi Indonesia saat ini, karena dalam beberapa edisi terakhir juga Merah Putih di bawah Negeri Gajah Putih.

Catatan ini bukan untuk mengecilkan prestasi, namun sebagai pengingat arah.

Di sejumlah cabang olahraga terukur seperti renang dan atletik, tantangan Indonesia masih cukup besar. Di level Asia Tenggara, Indonesia mampu bersaing.

BACA JUGA:6 Peserta AFS Global STEM Innovators SKK Migas PetroChina Buktikan Anak Jambi Siap Bersaing Global

Namun untuk melangkah lebih jauh ke level Asia dan dunia, konsistensi performa dan peningkatan standar masih menjadi pekerjaan yang harus dilakukan secara berkelanjutan.

SEA Games, pada titik ini, idealnya tidak lagi dipandang sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai ruang evaluasi.

Pencapaian tinggi di kawasan akan bermakna lebih jika berbanding lurus dengan kesiapan menghadapi level kompetisi yang lebih tinggi. Di sinilah kesinambungan pembinaan menjadi kunci.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: