Minggu Sore, Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

Minggu Sore, Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat meletus. ANTARA/Muhammad Zulfikar--

PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pos Gunung Api (PGA) melaporkan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.200 meter pada Minggu, pukul 16.37 WIB.

"Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, pukul 16.37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak gunung," kata petugas PGA Teguh Firmansyah di Padang, Minggu dikutip dari Antara.

BACA JUGA:Tumbangkan Moh Zaki Ubaidillah, Alwi Farhan Sumbang EmasTunggal Putra SEA Games 2025

Dari laporan PGA setempat, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah utara. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 9,8 milimeter serta berdurasi sekitar 61 detik.

Saat ini, Gunung Marapi masih berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

BACA JUGA:Cegah Penyelewengan BBM Subdisi, Polres Kerinci Terbitkan Kendaraan Modifikasi

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar hujan, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang airnya berhulu di puncak gunung api. Kondisi tersebut terutama saat hujan atau musim hujan.

Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.

BACA JUGA:Harga BBM Pertalite di Jateng Tetap, Pertamax Naik Drastis, Ini Harga Baru BBM 12 Desember 2025

"Apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," katanya.

PGA bersama PVMBG juga terus mengingatkan adanya tumpukan material akibat letusan gunung api tersebut yang menyebabkan munculnya aliran air dan sewaktu-waktu berpotensi banjir lahar hujan.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Gaji PPPK Paruh Waktu Dibayar Penuh 12 Bulan

Kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena rentan dan berbahaya, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi, yakni banjir lahar hujan, seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.  (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: