PMP Sistem Interaktif Perawat Cilik Hebat (SIKUAT) dalam Perawatan Luka

PMP Sistem Interaktif Perawat Cilik Hebat (SIKUAT) dalam Perawatan Luka

Pre test SIKUAT dalam perawatan luka--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID-Permasalahan perawatan luka pada anak usia sekolah dasar masih cukup tinggi, terutama akibat cedera ringan saat bermain dan beraktivitas di sekolah seperti lecet, lebam, dan memar. luka yang terlihat sepele ini seringkali kurang mendapat perhatian serius, padahal bila tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan risiko infeksi. Kondisi ini diperparah dengan minimnya pemahaman siswa maupun guru tentang perawatan luka sederhana menggunakan pendekatan atraumatic care.

BACA JUGA:Revitalisasi Pos Kesehatan Pesantren (POSKESTREN) Berbasis Terapi Herbal dan Komplementer di Pondok Pesantren


penyerahan alat kepada PMP--

Berdasarkan hasil studi, sebanyak 80 persen perawat cilik belum mengenal konsep atraumatic care, 65 persen guru belum pernah mendapatkan pelatihan formal mengenai perawatan luka, dan 70 persen siswa tidak mengetahui tanda-tanda infeksi luka. Selain itu, di sekolah juga belum tersedia SOP perawatan luka berbasis atraumatic care maupun media pembelajaran digital yang dapat membantu siswa belajar dengan cara lebih interaktif. 

BACA JUGA:Gelar Apel Pagi, Kadiv P3h Kanwil Kemenkum Jambi Soroti Progres Posbakum dan Serahkan Piagam Penghargaan

Menjawab tantangan tersebut, tim dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi kesehatan di Jambi menginisiasi Program Pengabdian Masyarakat (PMP) bertajuk Sistem Interaktif Perawat Cilik Hebat (SIKUAT). Program ini diketuai oleh Ns. Mefrie Puspita, M.Kep, Sp.Kep.An dengan anggota Cici Wuni, SKM, M.Kes, Ns. Isti Harkomah, M.Kep, serta dua mahasiswa, Hafizah Sassi Adha dan Eggy Pratika Dewi. Kegiatan dilaksanakan di MI Quhas School YPT Dar Al-Masaleh Jambi dengan melibatkan 18 orang perawat cilik (PERCIL) dan guru pendamping. Inovasi utama yang ditawarkan adalah pengembangan aplikasi edukatif SIKUAT berbasis Android, yang memuat modul pembelajaran, simulasi interaktif, serta sistem evaluasi. Aplikasi ini dirancang untuk mendukung transfer pengetahuan dan keterampilan perawat cilik melalui pendekatan knowledge transfer dan technology transfer, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif, menarik, dan mudah dipahami. 


Kegiatan post test PMP--

Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pre-test untuk menilai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan komunikasi perawat cilik. Selanjutnya, dilakukan edukasi, demonstrasi, serta simulasi perawatan luka sederhana menggunakan aplikasi SIKUAT. Guru UKS juga mendapatkan pelatihan khusus agar dapat berperan sebagai fasilitator pendamping bagi perawat cilik. Setelah itu, dilakukan pendampingan berkelanjutan dan pembinaan untuk memastikan para siswa benar-benar mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh. Evaluasi dilakukan secara rutin melalui aplikasi SIKUAT dengan jadwal piket yang telah ditentukan. Pada tahap akhir, post-test kembali diberikan untuk menilai sejauh mana peningkatan kompetensi para peserta. 

 

Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan. Nilai rata-rata pre-test sebesar 69 meningkat signifikan menjadi 88 pada post-test. Peningkatan ini tidak hanya terlihat dari sisi pengetahuan, tetapi juga pada aspek keterampilan, sikap, dan komunikasi. Perawat cilik kini lebih terampil dalam menangani luka sederhana, lebih percaya diri saat praktik, serta mampu bekerja secara mandiri dengan cepat dan tepat. Dari segi sikap, mereka menunjukkan antusiasme yang lebih tinggi, rasa ingin tahu yang besar, serta sikap kooperatif dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan komunikasi mereka juga meningkat, baik dalam menyampaikan pendapat, berdiskusi, maupun bekerja sama dengan teman sebaya maupun guru pendamping. 

 

Program SIKUAT memberikan manfaat nyata, tidak hanya meningkatkan kompetensi perawat cilik dalam perawatan luka, tetapi juga menghadirkan pengalaman belajar berbasis teknologi yang inovatif dan menyenangkan. Lebih jauh lagi, program ini turut menumbuhkan budaya peduli kesehatan di sekolah serta memberi kontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, dan kesehatan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan serta poin 4 tentang pendidikan berkualitas. Program ini juga mendukung indikator kinerja utama perguruan tinggi dalam pengabdian masyarakat, di mana dosen dan mahasiswa berperan aktif membawa ilmu dari kampus ke masyarakat. 

 

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (KEMDIKTISAINTEK) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) yang telah mendanai pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat dan Ruang Lingkup Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) pendanaan tahun anggaran 2025. Dukungan ini menjadi energi penting bagi terlaksananya program SIKUAT yang bermanfaat langsung bagi masyarakat sekolah, sekaligus memperkuat komitmen perguruan tinggi dalam membangun generasi sehat, cerdas, dan peduli sejak dini. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: