Pembicara di Seminar Nasional : Wawako Diza Kupas Tantangan UMKM di Era Industri 5.0

Pembicara di Seminar Nasional : Wawako Diza Kupas Tantangan UMKM di Era Industri 5.0

Pembicara di Seminar Nasional : Wawako Diza Kupas Tantangan UMKM di Era Industri 5.0--

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan terhadap pelaku UMKM, Pemkot Jambi telah menggulirkan berbagai program dan kegiatan strategis. Di antaranya Festival Tumpah Ruah, Gebyar UMKM, Karnaval Angso Duo, hingga Kota Tua Seribu Kuliner yang secara konsisten menjadi ajang promosi, kolaborasi, dan penguatan daya saing produk lokal.

Dalam paparannya itu, Wakil Wali Kota Jambi Diza kembali menegaskan bahwa generasi muda yang ingin memulai usaha harus membekali diri dengan sejumlah kompetensi penting. Antara lain, wawasan dan informasi yang luas, kemampuan berbahasa asing, manajemen keuangan (financial management), keterampilan berbicara di depan umum (public speaking), kemampuan berpikir kreatif tingkat tinggi (superior creative thinking), sikap yang baik (good attitude), serta keterampilan teknis yang relevan (skills).

“Saat generasi muda berani melangkah, UMKM tidak hanya akan mampu bertahan, tetapi juga berkembang pesat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. UMKM berkelanjutan lahir dari sinergi yang kuat antara kebijakan pemerintah, inovasi perguruan tinggi, serta komitmen pelaku usaha, sebagai pondasi ekonomi masa depan yang inklusif dan berdaya saing,” pungkas Wakil Wali Kota Jambi itu.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Kreatif Jambi, Dwi Mutiara, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong penguatan UMKM di Kota Jambi, khususnya pada sektor industri kreatif ekonomi syariah berbasis digital.

“Di tengah persaingan global yang semakin ketat, produk lokal harus hadir bukan sekedar sebagai identitas daerah, tetapi sebagai pilihan yang berkualitas, kompetitif, dan bernilai tambah, sehingga mampu menembus pasar internasional,” ujarnya.

Sesuai dengan tema seminar, ia mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dengan pemerintah, lembaga keuangan, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan pelaku usaha, agar strategi pemasaran produk lokal tidak hanya mengikuti perkembangan zaman, tetapi tetap berlandaskan pada kearifan lokal dan budaya daerah.

“Kami percaya, melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi, UMKM dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Asosiasi Industri Kreatif Jambi, dengan moto “Berdampak pada Lingkungan Sekitar”, merupakan bentuk komitmen nyata untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan.

“Dengan sinergi dan cita-cita mulia bersama, saya yakin UMKM Jambi akan terus berkembang, semakin besar, dan lebih berdaya saing. Mudah-mudahan seminar ini menjadi langkah nyata menuju UMKM Jambi yang mandiri dan berkelanjutan,” tutupnya. (hfz) 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: