Koperasi Desa Kembalikan Roh Ekonomi Indonesia

Koperasi Desa Kembalikan Roh Ekonomi Indonesia

Mohd Haramen, S.E, M.E,Sy--

Oleh : Mohd Haramen, S.E, M.E,Sy

Instruksi Presiden No 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan koperasi desa/kelurahan merah putih merupakan gebrakan mengembalikan roh ekonomi Indonesia.  Dimana roh ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan yang berlandaskan pancasila.

Selama ini, menurut Prof Mubyarto yang ditulis Majalah Tempo tanggal 5 September 2024,  praktik ekonomi kerakyatan tampak terhambat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan ekonomi pemerintah yang terlalu liberal dan lebih berpihak pada konglomerat.

BACA JUGA:Selasa, BBM Pertalite Kembali Turun, Tidak Lagi Rp 10.000 Per Liter, Dibanderol Menjadi Segini Sekarang

Makanya, pembentukan koperasi desa yang diumumkan Presiden Prabowo dalam Rapat Terbatas di Istana Negara Senin, 3 Maret 2025 itu diharapkan menjadi pilar pemerataan dan keberpihakan kepada rakyat desa. Koperasi ini didorong untuk membuka tujuh gerai yakni, apotek desa, klinik, unit usaha simpan pinjam, kantor koperasi, pengadaan sembako, pergudangan atau cold storage, dan logistik. Selain itu, lembaga ini juga dapat menjalankan usaha lain yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan masyarakat setempat.

BACA JUGA:Kabar Bahagia! Harga BBM Se Indonesia Kembali Turun, Ini Harga Baru BBM Berlaku Selasa 20 Mei 2025

Berbagai usaha yang dijalankan koperasi desa tersebut diharapkan bisa mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.  Wakil Presiden pertama RI Moh Hatta yakin pemerataan ekonomi Indonesia akan terwujud bila koperasi menjadi soko guru. 

BACA JUGA:Dapat Suplay dari PLTA, Listrik Kerinci- Sungai Penuh Kembali Normal

Semangat kegotongroyongan dalam memajukan koperasi desa akan mengokohkan fundamen ekonomi Indonesia. Ekonomi gotong royong merupakan tradisi leluhur yang telah mengakar pada rakyat Indonesia. Slogan "Makan Tidak Makan Yang Penting Kumpul" seolah menyiratkan tradisi gotong royong tersebut.

Ekonomi gotong royong yang hampir dilupakan bangsa ini seolah akan dibangkitkan kembali. Kebangkitan itu nanti ditandai dengan launching koperasi desa pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

Kini pembentukan 80.000 koperasi desa pada seluruh desa dan kelurahan di Indonesia seolah menumbuhkan harapan baru. Ini bukan tentang sekadar untung dan rugi, tapi tentang kembali percaya bahwa desa punya masa depan.

BACA JUGA:Warga Kerinci dan Sungai Penuh Tuntut Kompensasi dari PLN, 3 Hari Listrik Lumpuh Total

Koperasi desa bukan hanya membuka peluang ekonomi, tapi juga membuka pintu pulang anak-anak muda desa. Dulu pergi ke kota dengan membawa mimpi, kini mereka mulai melihat cahaya yang sama di tanah kelahirannya di desa. Ingat pesan Moh Hatta,“Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tapi akan bercahaya karena lilin-lilin di desa". (*)

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: