Nilai Rupiah Melemah Dipengaruhi Ketidakpastian Tarif Perdagangan AS
ilustrasi nilai tukar rupiah-Dok Antara-
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi ketidakpastian yang terus berlanjut atas tarif perdagangan Amerika Serikat (AS)
"Presiden Donald Trump mengatakan selama akhir pekan bahwa ia tidak memiliki rencana segera untuk membuka dialog dengan mitranya dari Tiongkok, Xi Jinping," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin dikutip dari Antara
Trump disebut mengisyaratkan bahwa AS tengah mempersiapkan penandatanganan perjanjian perdagangan dengan beberapa negara, serta sedang berdialog dengan China.
BACA JUGA:Anak Anggota DPRD Tewas Terlindas Truk di Jalan Lintas Palembang-Jambi
Namun, kesepakatan perdagangan AS-China dinilai menjadi titik ketidakpastian terbesar bagi pasar, terutama pascakeduanya terlibat dalam perang dagang dan pertukaran tarif yang sengit hingga April 2025.
Pada Jumat (2/5/2025), Pemerintah China mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kemungkinan perundingan perdagangan dengan AS yang harus didasarkan pada ketulusan dan penghapusan tarif sepihak.
Sentimen lainnya berasal dari sikap hati-hati investor menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang dimulai akhir pekan ini.
BACA JUGA:Harga BBM di Jambi Turun Rp 1.300 Per Liter, Ini Harga Baru Pertamax-Pertalite di SPBU 4 Mei 2025
BACA JUGA:Khabar Gembira... Tanjabtim Akan Buka Kembali Seleksi PPPK Formasi yang Kosong
"Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah karena para pembuat kebijakan telah mengambil sikap hati-hati untuk menilai dampak tarif Trump terhadap inflasi. Keputusan itu muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Presiden Trump dan Federal Reserve, karena Presiden terus menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga," ucap Ibrahim.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.438 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin sore justru menguat ke level Rp16.421 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.493 per dolar AS. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


