JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur Kota Jambi sejak Jumat (12/12) sore hingga malam hari mengakibatkan banjir genangan di sejumlah wilayah perkotaan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jambi mencatat genangan air merendam sekitar 70 RT yang tersebar di 17 kelurahan dan enam kecamatan.
BACA JUGA:19 Ribu Pemilih Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat, Ditetapkan 59 Ribu Pemilih Baru di Jambi
Selain menimbulkan kerugian material, peristiwa ini juga menelan korban jiwa. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun meninggal dunia setelah terseret arus genangan air, sementara satu anak lainnya mengalami luka-luka.
Plt Kepala BPBD Kota Jambi, Doni Sumatriadi, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang berlangsung dalam waktu cukup lama, sehingga kapasitas sistem drainase tidak mampu menampung debit air.
BACA JUGA:Sikat Alaves 2-1, Real Madrid Terus Buntuti Barcelona di Papan Klasemen
“Curah hujan tinggi sejak sore hingga malam hari menyebabkan genangan di berbagai titik permukiman dan ruas jalan. BPBD bersama unsur terkait langsung melakukan penanganan darurat di lapangan,” ujar Doni, Minggu (14/12).
BACA JUGA:Takut Bau Badan Muncul di Momen Penting? Ini Solusi Natural yang Benar-Benar Bisa Diandalkan
Banjir genangan tercatat melanda enam kecamatan, yakni Kota Baru, Jelutung, Telanaipura, Danau Sipin, Jambi Timur, dan Alam Barajo. Di Kecamatan Kotabaru, genangan berdampak pada Kelurahan Kenali Asam, Paal Lima, Kenali Asam Bawah, Suka Karya, dan Simpang Tiga Sipin. Sementara di Kecamatan Jelutung, tujuh kelurahan turut terdampak, di antaranya Handil Jaya, Jelutung, Payo Lebar, Kebun Handil, Lebak Bandung, Talang Jauh, dan Cempaka Putih.
BACA JUGA:Jelang Libur Natal Tahun Baru, Belum Ada Lonjakan Penumpang
Peristiwa paling tragis terjadi di Kecamatan Kota Baru, ketika dua anak terseret arus genangan saat bermain di sekitar rumah. Satu anak berhasil diselamatkan, sedangkan satu anak lainnya ditemukan meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan pada Sabtu (13/12) pagi.
Selain permukiman warga, sejumlah fasilitas pendidikan juga terdampak banjir, antara lain SD Negeri 08, 84, 98, dan 198.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengamatan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI pada Sabtu (13/12), tinggi muka air Sungai Batanghari di Pos Duga Air Tanggo Rajo tercatat berada pada level 10,58 meter atau masih 3,29 meter di bawah batas elevasi Siaga III yang ditetapkan pada ketinggian 13,87 meter. Meski demikian, masyarakat di sepanjang bantaran sungai diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir kiriman.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Geger Penemuan Mayat Laki-laki Tanpa Identitas di Pinggir Jalan
"Mengingat curah hujan tinggi masih melanda wilayah hulu di Sumatera Barat," ujarnya.