Oleh : apt. Putri Maya Sari, S.Farm., M.Farm.
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Butik Herbal (Bugar dengan Terapeutik Herbal), merupakan upaya pengembangan pelayanan kesehatan tradisional di UPTD Puskesmas Kenali Besar, agar masyarakat dapat memperoleh informasi penggunaan tanaman obat secara tepat dan aman, dengan menghadirkan literasi dalam fitur website dan pengembangan aplikasi sebagai alternatif sarana edukasi, mempermudah pencarian akses informasi tanaman berkhasiat obat yang merujuk pada buku saku Kementerian Kesehatan.
“Inovasi ini dibuat bertujuan agar masyarakat bisa sehat dan bugar secara mandiri, tanpa tergantung kepada tindakan kuratif, tapi lebih kepada promotif dan preventif dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati tanaman obat dengan baik, masyarakat dapat memanfaatkan TOGA untuk pertolongan pertama gangguan kesehatan ringan,” kata apt. Putri Maya Sari, S.Farm., M.Farm, Jum’at (7/11).
BACA JUGA:Mulai 2026, DI Yogyakarta Resmi Miliki Embarkasi Layani Haji
Contoh materi edukasi pemanfaatan TOGA--
Pada Fitur website dan aplikasi butik herbal dapat mempermudah akses pencarian informasi tanaman berkhasiat obat yang tepat, pengembangan pemanfaatan obat tradisional, rekomendasi informasi kesehatan untuk memfilter isu terkait penggunaan obat tradisional yang overclaim, serta juga diluncurkan Flash Card tanaman obat sebagai alternatif pengenalan edukasi TOGA di UKS sekolah dalam bentuk Permainan Kartu tanaman obat.
“Layanan Konsultasi Farmasi Online Gratis tentang obat dan herbal/vitamin dan fitur Survei Kepuasan Pelanggan berdasarkan INM, pengetahuan TOGA dan rekomendasi video kesehatan” terangnya.
BACA JUGA:Polda Jambi Gelar Sidang Etik Bripda W Terkait Kasus Pembunuhan Dosen di Bungo
Sejak dilaksanakan inovasi Butik Herbal dan berkat dukungan dari berbagai lintas sektor dan kader, menunjukkan terjadi kenaikan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan TOGA yang dari awal dengan responden berpengetahuan kategori cukup, setelah dilakukan survey tahun 2023 terjadi peningkatan yang signifikan menjadi kategori baik. Hal ini selaras dengan meningkatnya penggunaan dan jumlah produk inovasi yang dihasilkan dari asuhan mandiri TOGA dari tahun 2021 ke tahun 2022, 2023 dan 2024.
BACA JUGA:Luminor Hotel Jambi Hadirkan Maksibar Spesial Hari Pahlawan
Pembinaan kader TOGA--
“Pengembangan produk TOGA juga hadir sebagai inovasi RT pada stand acara Dasawisma, perlombaan TOGA antar kelurahan dan Kecamatan, perlombaan di UKS Sekolah. Pemanfaatan tanaman obat juga sudah di aplikasikan menjadi produk PMT (Pemberian Makanan Tambahan, red) pada posyandu Balita dalam bentuk puding daun kelor,” ujarnya.
BACA JUGA:Kendaraan Dinas Pemdes Dikumpulkan Untuk Pendataan
Hasil pembinaan dan edukasi melalui Butik Herbal terbukti dapat menggerakkan kembali partisipasi masyarakat dalam upaya preventif dan swamedikasi secara mandiri, dan tepat dalam pemanfaatan tanaman obat, pemanfaatan lahan tidur dengan menanam tanaman obat keluarga, dan masyarakat mampu memanfaatkan TOGA untuk pertolongan pertama pada gangguan kesehatan ringan. Selain itu, dengan meningkatnya pemanfaatan, pengembangan penggunaan tanaman obat serta pelestarian tanaman obat keluarga oleh masyarakat dan kader dapat mempertahankan kearifan lokal tanaman obat masyakat melayu kota Jambi sebagai warisan penggunaan empiris.
BACA JUGA:Zohran Mamdani dan Pelajaran bagi Calon Kepala Daerah di Indonesia