Purbaya menunjukkan bahwa dalam politik keuangan, komunikasi publik bukan sekadar pelengkap, tapi bagian dari strategi reformasi. Dengan bicara terbuka, ia membangun kepercayaan; dengan gaya tegas, ia menggugah kesadaran moral aparat; dan dengan retorika sederhana, ia memulihkan hubungan emosional antara rakyat dan negara.
Penutup
Public speaking bukan hanya soal teknik bicara, ia adalah cermin kepemimpinan. Di tangan ‘Ketua Gen Z’ Purbaya, gaya koboi menjadi simbol perlawanan terhadap kebekuan birokrasi, sekaligus ajakan moral bagi pejabat lain: bahwa keberanian berbicara kebenaran lebih penting daripada kenyamanan politik.
Ketika banyak pejabat sibuk menulis pidato yang aman, Purbaya menunjukkan bahwa kadang yang paling dibutuhkan rakyat bukan teks indah, tapi suara jujur yang mengguncang sistem dari dalam. Dan di situlah, mungkin, letak sejati dari public speaking yang berintegritas. (*)
*) Penulis Adalah Trainer Public Speaking & Dosen Hukum Universitas Jambi