JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Suasana terik beberapa hari terakhir menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Kota Jambi. Sejak sepekan terakhir, warga merasakan suhu udara yang cukup menyengat pada siang hari. Banyak warga mengeluhkan kondisi ini karena aktivitas di luar ruangan terasa lebih melelahkan dari biasanya.
BACA JUGA:Kementerian ESDM Siapkan Regulasi Soal Harga Listrik dari Sampah
“Kalau siang hari, panasnya betul-betul menyengat. Mau keluar rumah sebentar saja rasanya panas sekali,” ungkap Siti, seorang pedagang di kawasan Pasar Angso Duo, Selasa (23/9/2026).
BACA JUGA:Ancaman Krisis Pangan di Depan Mata, Prabowo: Kami Siap Ekspor Beras
Keluhan serupa juga datang dari pengendara ojek online yang mengaku harus lebih sering beristirahat untuk menghindari dehidrasi.
"Panasnya beda, menyengat. Saya yang aktifitas diluar ruangan sangat terasa sekali," katanya.
Sementara Kepala BMKG Stasiun Jambi, Ibnu Sulistyono, menjelaskan bahwa suhu panas yang dirasakan warga masih tergolong normal. Berdasarkan data BMKG, suhu tertinggi dalam sepekan terakhir tercatat pada Senin (22/9/2026) dengan angka mencapai 34 derajat celcius.
“Dari sepekan terakhir, hari Senin yang tertinggi. Namun suhu tersebut masih dalam kategori normal. Tidak ada fenomena khusus yang menyebabkan suhu panas ini,” ujar Ibnu.
Ia menambahkan, kondisi cuaca panas biasanya terjadi pada periode peralihan musim. Selain itu, faktor langit cerah dan intensitas penyinaran matahari tanpa terhalang awan membuat suhu siang hari terasa lebih terik.
Meski dinyatakan normal, masyarakat diminta tetap mewaspadai dampak dari cuaca panas, terutama risiko dehidrasi dan kelelahan saat beraktivitas di luar ruangan. BMKG juga mengimbau agar warga memperbanyak konsumsi air putih dan mengurangi kegiatan di bawah sinar matahari langsung pada pukul 11.00 hingga 15.00 WIB.
“Bisa menyiasatinya dengan menjaga kondisi tubuh dan membatasi aktivitas di luar rumah pada jam-jam tertentu,” tutup Ibnu. (hfz)