Tanjab Timur Targetkan Penduduk Miskin Turun di Bawah 10 Persen

Sabtu 26-07-2025,18:59 WIB
Reporter : Tim
Editor : Misriyanti

TANJABTIM, JAMBIEKSPRES.CO.ID -Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi menargetkan penurunan angka kemiskinan di bawah 10 persen sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.

"Saat ini angka penduduk miskin di Tanjabtim di atas 20 ribu jiwa atau 10,14 persen, namun pemerintah daerah menargetkan angka tersebut turun menjadi satu digit (di bawah 10 persen) hingga 2029," kata Kepala Bappeda Tanjabtim Ali Fahruddin di Muara Sabak, Sabtu  dikutip dari antara. 

BACA JUGA:Jadwal Lengkap MotoGP 2026 GP Indonesia pada 11 Oktober

Ia mengatakan, penduduk miskin di Kabupaten Tanjabtim baik secara angka maupun persentase turus menurun dari tahun ke tahun, meskipun sempat naik pada 2011 (11,39 persen).

Jumlah penduduk miskin pada 2024, tersisa 23,976 ribu jiwa (10,14 persen) dari populasi jumlah penduduk 243.796 jiwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS 2024).

BACA JUGA:Berikut Besaran Tarif Baru Jalan Tol Padang-Sicincin

Pemerintah daerah melalui RPJMD 2025-2029 menargetkan angka kemiskinan turun di bawah sepuluh persen melalui berbagai upaya (intervensi) program pemberdayaan dan pembangunan.

Lanjut Ali, tren laju pertumbuhan ekonomi Tanjabtim terus meningkatkan secara persisten (tetap) di atas 4,73 persen pada 2024. Hal tersebut mempengaruhi penurunan penduduk miskin, karena tingkat perekonomian semakin membaik.

Pemerintah melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga berdampak pada penurunan angka kemiskinan Tanjabtim. Di antaranya percepatan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), termasuk mendorong realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Selain itu, pemerintah berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur daerah, termasuk pengendalian harga bahan pokok. Serta perluasan kesempatan kerja dan pencegahan ekspor impor tidak resmi.

"Kita dorong hal itu bersama sama dalam rangka kesejahteraan masyarakat dan penurunan angka kemiskinan. Termasuk upaya, peningkatan produksi pertanian dan industri manufaktur sesuai potensi lokal," kata Ali Fahruddin.(ant) 

 

Kategori :