Bengkulu Krisis BBM, Berikut 4 Arahan untuk Tangani Kelangkaan BBM dari Wapres Gibran

Rabu 28-05-2025,00:00 WIB
Reporter : Tim
Editor : Setya Novanto

BENGKULU, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Krisis Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu langsung direspons Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Dalam kunjungan ke Bengkulu,Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan empat arahan strategis kepada jajaran terkait, termasuk pemerintah daerah, PT Pelindo, dan kementerian teknis, dalam menangani kelangkaan BBM di Bengkulu.

Hal itu dikatakannya saat meninjau langsung Pelabuhan Pulau Baai, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Bengkulu, Selasa.

BACA JUGA:Ternyata Sudah Turun, Harga Asli BBM Pertalite Tidak Lagi Rp 10.000/Liter, Per Selasa 27 Mei 2025 Jadi Segini

Dikutip dari Antara, sebagaimana keterangan yang diterima, Selasa, peninjauan tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut laporan kelangkaan BBM yang dialami masyarakat Bengkulu serta terputusnya rantai pasok bahan pokok ke Pulau Enggano.

Arahan pertama, Wapres menegaskan bahwa pemerintah menempatkan kondisi ini sebagai prioritas, serta akan menanganinya dengan langkah-langkah yang terukur dan serius. Sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, segala hal yang menyangkut kepentingan rakyat banyak harus menjadi prioritas.

BACA JUGA:Krisis Kelangkaan BBM di Bengkulu Semakin Meluas, Ini Permintaan Gubernur Helmi ke Pertamina

Kedua, Wapres meminta PT Pelindo untuk segera mempercepat proses pengerukan alur pelayaran yang terdampak sedimentasi guna memastikan jalur logistik, khususnya distribusi energi dan bahan pokok dapat kembali berjalan dengan lancar.

BACA JUGA:Full Senyum! Harga BBM Se Indonesia Turun Lagi, Ini Harga Baru BBM Berlaku Senin 26 Mei 2025

Ketiga, sembari menunggu proses pengerukan rampung, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina, ataupun pemerintah daerah akan memastikan kelancaran distribusi BBM melalui jalur alternatif, khususnya darat.

Keempat, Gibran menegaskan bahwa dirinya akan memantau secara langsung perkembangan penanganan hal ini, baik melalui laporan berkala dari Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pertamina, maupun Pelindo, guna memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran.

Wapres pun menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu atas ketidaknyamanan dan gangguan yang timbul akibat terganggunya distribusi logistik dan energi di daerah tersebut.

BACA JUGA:Harga BBM di Bengkulu Tembus Rp80.000 per Liter, Netizen: Mau Cepat Naik Haji

Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin kelancaran logistik nasional yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat kedaulatan maritim.

Sebagai informasi, pengerukan terakhir dilakukan pada 2022 dan pendangkalan yang terjadi selama lebih dari dua tahun terakhir ini telah menyebabkan kedalaman alur menyusut drastis hingga hanya sekitar 1,5 meter.

Kategori :