Sementara itu, safari wukuf terus diperkuat bagi jamaah lansia non-mandiri dan penyandang disabilitas.
Fasilitas transportasi, konsumsi, dan akomodasi disiapkan agar mereka bisa menjalani puncak haji dengan lebih ringan.
“Kebijakan ini disambut baik oleh jamaah lansia. Mereka tidak terlalu kelelahan dan tetap bisa melaksanakan manasik dengan skema yang menyesuaikan kebutuhan,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid.
Di antara deretan kebijakan itu, ada semangat seperti yang dimiliki Mbah Sutiah. Semangat yang tumbuh dari kesabaran, ketekunan, dan keyakinan bahwa tak ada kata terlambat untuk menunaikan panggilan suci ke Baitullah. (*)