BACA JUGA:Pakai QRIS BRI, Dapat Diskon 10 Persen Buka dan Sahur
Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR di Jambi pada Januari 2025 tercatat sebesar 83,45 persen dan kualitas kredit bermasalah dengan rasio NPL sebesar 15,84 persen.
Porsi kredit modal kerja sebesar 53,74 persen dari total penyaluran kredit, diikuti dengan investasi sebesar 31,26 persen dan konsumsi sebesar 15,00 persen. Selanjutnya, porsi penyaluran BPR kepada UMKM tercatat sebesar 83,14 persen dan kepada non-UMKM sebesar 16,86 persen.
Berdasarkan lapangan usaha, porsi terbesar pada sektor konstruksi sebesar 22,10 persen, diikuti oleh sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 19,36 persen.
Perkembangan Sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB)
Pada sektor IKNB, kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) pada Januari 2025 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 29,51 persen (yoy). Sejak berdiri pada tahun 2019 s.d. Januari 2025, LKMS telah menyalurkan dana sebesar Rp2,97 miliar kepada 1.563 nasabah dengan NPF sebesar 1,61 persen.
BACA JUGA:Cek Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Dinkes Provinsi Jambi Salurkan Antibiotik-Vitamin
Kinerja Perusahaan Pembiayaan di Jambi Desember 2024 dengan penyaluran pembiayaan sebesar Rp9,007 triliun atau menurun 0,70 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing (NPF) di angka 3,10 persen. Terdapat peningkatan jumlah kontrak pembiayaan menjadi 1.282.453 kontrak atau meningkat 41,01 persen (yoy).
Sementara itu, industri modal ventura posisi bulan Desember 2024 menunjukan total pembiayaan menjadi sebesar Rp111,55 miliar, meningkat 7,86 persen (yoy) dan rasio NPF sebesar 2,57persen, turun sebesar 0,96 persen (yoy).
Dari sisi perusahaan pergadaian, posisi bulan Desember 2024 menunjukkan adanya pertumbuhan aset sebesar 0,81 persen (qtq) menjadi sebesar Rp2,24 miliar. Dari sisi pinjaman yang diberikan menurun sebesar 2,65 persen (qtq) menjadi sebesar 0,92 miliar.
Pada Desember 2024, sektor dana pensiun menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 4,66 persen (yoy) menjadi Rp231,03 miliar dan total investasi meningkat 6,21 persen (yoy) menjadi Rp223,67 miliar.
Perkembangan Sektor Pasar Modal
Di bidang Pasar Modal, jumlah investor dari Provinsi Jambi terus mengalami peningkatan. Jumlah investor tercatat sebanyak 136.499 Single Investor Identification (SID), meningkat 14,86 persen (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, nilai penjualan reksa dana yang dilakukan oleh Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) di Provinsi Jambi pada bulan Januari 2025 tercatat sebesar Rp108,10 miliar atau meningkat 46,42 persen (yoy).
Sedangkan dari sisi jumlah transaksi saham tercatat sebesar Rp1,01 triliun atau menurun sebesar 6,17 persen (yoy).
Meskipun saat ini di Provinsi Jambi belum terdapat perusahaan yang tercatat sebagai emiten, namun OJK Jambi senantiasa berkolaborasi dengan stakeholders untuk memberikan edukasi untuk mendorong pelaku usaha di Jambi memanfaatkan sumber pendanaan dari Pasar Modal, baik mendaftar menjadi emiten di bursa maupun melalui Securities Crowd Funding (SCF).