JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Provinsi Jambi mencatatkan deflasi sebesar 0,13 persen pada bulan Januari 2025. Penurunan angka ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberikan kepada masyarakat. Diskon tarif listrik tersebut menjadi faktor utama yang mengurangi angka inflasi di provinsi Jambi meskipun harga bahan pokok mengalami lonjakan.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi mencatatkan deflasi sebesar 0,13 persen pada Januari 2025. Hal ini berbanding terbalik dengan angka inflasi tahunan (year-on-year) yang tercatat sebesar 0,46 persen. Meskipun sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, seperti bahan pangan pokok, deflasi tersebut terjadi berkat adanya pengurangan tarif listrik yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Kepala BPS Provinsi Jambi, Agus Sudibyo, mengungkapkan bahwa penyumbang utama deflasi pada Januari 2025 adalah pemberian diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang dinikmati oleh masyarakat. “Diskon tarif listrik ini memberikan dampak signifikan terhadap penghematan pengeluaran masyarakat. Masyarakat bisa mengalokasikan penghematan tersebut untuk membeli barang lainnya yang memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka,” ujarnya.
Agus menjelaskan bahwa meskipun harga bahan pokok mengalami lonjakan, seperti pada komoditas cabai dan bawang, diskon tarif listrik berhasil mengimbangi dampak dari kenaikan harga tersebut. “Dengan adanya diskon listrik, meski harga bahan pokok naik, angka inflasi tidak mengalami lonjakan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan tersebut membantu masyarakat untuk lebih mengelola pengeluaran mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Agus menyebutkan bahwa BPS Provinsi Jambi menggunakan data dari tiga daerah dalam perhitungan angka inflasi, yakni Kota Jambi, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Kerinci. “Kami mengambil sampel dari tiga daerah ini untuk mendapatkan gambaran yang representatif mengenai kondisi inflasi di Provinsi Jambi. Hasilnya, meski ada beberapa kenaikan harga, secara keseluruhan deflasi tetap tercatat,” kata Agus.
Agus Sudibyo juga menambahkan bahwa deflasi yang tercatat pada Januari 2025 menjadi bukti keberhasilan pengelolaan ekonomi daerah. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk menstabilkan harga energi, terutama listrik, memiliki dampak yang positif dalam menjaga daya beli masyarakat,” katanya.
Ke depannya, BPS Provinsi Jambi akan terus memantau dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi. Agus berharap kebijakan pemerintah yang mendukung pengendalian harga dapat terus dilanjutkan dan diperluas agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi perekonomian masyarakat. (hfz)