JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Senin (3/2) di Jakarta melemah hingga 98 poin atau 0,60 persen.
Akibat pelemahan tersebut, nilai tukar rupiah menjadi Rp16.403 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena penerapan kebijakan tarif oleh Pemerintah AS.
“Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan melemah di kisaran Rp16.300 - Rp16.400 per dolar AS dipengaruhi oleh peningkatan indeks dolar dan yield obligasi Pemerintah AS akibat kebijakan tarif oleh pemerintah Trump," ujar Rully Nova kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Presiden AS Donald Trump telah menandatangani Perintah Eksekutif penerapan tarif 25 persen atas barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, sementara China 10 persen.
Menurut Perintah Eksekutif terpisah dari pemimpin Amerika itu, tarif akan berlaku untuk barang -barang dari Kanada yang tiba untuk dikonsumsi dan digunakan mulai pukul 12.01 pagi waktu timur (12.01 WIB) pada 4 Februari.
Namun, jika barang dimuat ke kapal di pelabuhan atau sedang dalam perjalanan dengan moda transportasi terakhir dan belum memasuki AS sebelum 1 Februari pada pukul 12.01 pagi waktu timur, maka barang tersebut tidak akan dikenakan tarif tambahan.
Trump mengatakan China, Kanada dan Meksiko tidak dapat berbuat apapun saat ini untuk mencegah penerapan bea oleh Washington.
Presiden AS itu mencatat bahwa Kanada bertanggung jawab atas meningkatnya penyelundupan narkoba yang signifikan ke AS. Dia juga menuduh narkoba masuk melalui Meksiko, sementara China dituduh memproduksi "barang haram" tersebut.
"Kebijakan Trump dapat berdampak pada proyeksi inflasi AS menjadi tinggi akibat inflasi barang impor, sehingga ruang penurunan suku bunga The Fed menjadi sempit," ucap Rully dikutip dari Antara.
Faktor lain yang memberikan sentimen pelemahan terhadap kurs rupiah adalah proyeksi rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini yang diperkirakan akan menyampaikan angka inflasi berada pada level rendah.
“Penyebab melemahnya angka inflasi diperkirakan berasal dari penurunan harga sembako dan penurunan pengeluaran masyarakat akibat daya beli yang tergerus,” kata dia.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Senin di Jakarta melemah hingga 98 poin atau 0,60 persen menjadi Rp16.403 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS. (*)