MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanjabtim meningkat di tahun 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim mencatat ada sebanyak 113 orang yang dinyatakan positif.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, masyarakat yang terjangkit DBD hanya tercatat sebanyak 29 kasus. Namun meskipun meningkat, tahun 2023 dan 2024 tidak ada yang masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) atau meninggal dunia.
"Ya, berdasarkan data Puskesmas dari 11 kecamatan, kasus DBD di tahun 2024 jauh meningkat dibandingkan tahun 2023," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim, Ernawati.
Dia menjelaskan, tahun 2024 kecamatan paling banyak terjadi kasus DBD adalah Kecamatan Muara Sabak Barat 38 kasus, disusul Rantau Rasau 14 kasus, Dendang 13 kasus, Muara Sabak Timur 13 kasus, Geragai 10 kasus dan lain-lainnya.
"Kita juga telah mencatat kasus DBD per tanggal 23 Januari 2025 sebanyak 11 kasus. 3 kasus di Kecamatan Dendang, 2 kasus di Muara Sabak Barat, 2 kasus di Mendahara Ulu, 2 kasus di Rantau Rasau dan 2 kasus di Geragai," jelasnya.
Menurutnya, meningkatnya kasus DBD di tahun 2024 lalu dikarenakan musim penghujan. Sebab, nyamuk Aedes Aegypti ini berkembang biak di air yang bersih, bukan di air yang kotor. Untuk menghindari berkembangbiaknya nyamuk harus ada tindakan gerakan 3M, yakni Menguras, Menutup dan Mengubur plus saat tidur menggunakan kelambu.
"Per Desember 2024 lalu kita telah mengeluarkan surat himbauan untuk seluruh Puskesmas agar gencar melakukan sosialisasi terkait gerakan 3M + kelambu dan memberikan bubuk Larvasida, agar kasus DBD tidak meningkat lagi di tahun 2025," ungkapnya.
Untuk itu, dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M + kelambu untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Jika masyarakat merasa ada gejala demam hingga Tiga hari disarankan untuk diperiksa ke fasilitas medis terdekat, agar cepat mendapat penanganan.
"Jangan sampai terlambat. Jika terlambat, maka trombosit akan turun dan akan menyebabkan pendarahan. Makanya kalau sudah demam, harus langsung diperiksakan ke tenaga kesehatan," imbaunya.
Dia menambahkan, bagi wilayah atau rumah masyarakat yang sudah terindikasi oleh penyakit DBD, pihak Puskesmas akan langsung melakukan Poging disekitaran rumah yang terjangkit, agar nyamuk yang mengantarkan penyakit DBD bisa mati dan tidak menggigit lagi ke orang lain.
"Sudah, di masing-masing Puskesmas telah kita lakukan Poging disekitar wilayah rumah orang yang terjangkit," tutupnya.(lan)