Mahasiswa di Gaza Mulai Kuliah Lagi Tanpa Harus Bayar SPP

Kamis 26-12-2024,21:13 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dona Piscesika

 

“Dikarenakan kondisi Gaza saat ini sudah hancur, saya mengajar secara online dan ini adalah keputusan dari pihak kampus untuk belajar secara online baik bagi mahasiswa yang berada di sana termasuk Indonesia,” ucapnya.

 

Pengajaran via daring tersebut, kata pria yang lahir di Gaza pada 1962 tersebut, sangat berdampak pada penghasilan para dosen. 

 

Ia menyampaikan bahwa para dosen yang menyandang gelar profesor, biasanya menerima gaji sebanyak 1.500 dolar per bulan (Rp24,3 juta), kini hanya menerima 200-300 dolar AS (Rp3,2-4,8 juta).

 

“Sejak 7 Oktober itu, semua perekonomian lumpuh, yang bekerja akan menjadi pengangguran, termasuk petugas rumah sakit, semua pekerjaan lumpuh, sehingga tidak lagi mendapat upah untuk bisa bertahan untuk belanja kebutuhan setiap bulan,” ungkapnya.

 

Israel melanjutkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.300 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, sejak serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

 

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Kepala Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

 

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang dilancarkan di Gaza. (*)

Kategori :