KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Museum Kerinci merupakan salah satu museum termegah di provinsi Jambi, sekarang menjadi Icon Kabupaten Kerinci yang trus dikunjungi pelajar, mahasiswa hingga kalangan umum.
Museum yang terletak di kawasan Wisata Danau Kerinci, Senggarang Agung, Kabupaten Kerinci ini dibuka gratis masuk setiap hari kerja. Keberadaan Museum Kerinci berperan dalam melestarikan peninggalan Benda Cagar Budaya (BCB) yang banyak terdapat pada masyarakat Kerinci.
Dipandang dari luar Museum Kerinci wajar menjadi salah satu Icon Kabupaten Kerinci dan museum termegah di Provinsi Jambi. Gedung Museum tersebut dibuka sejak hari Senin sampai hari Jumat dan itu terbuka untuk umum terutama di jam kantor.
Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kerinci Santi didampingi Ibrahim, Pamong Budaya Museum Kerinci kepada Jambi Ekspres mengatakan museum dibuka gratis. Pengunjung umumnya dari mahasiswa, pelajar TK, SD hingga SMA. Sering pula dikunjungi rombongan mahasiswa dari luar Kerinci, yakni Universitas Andalas, UNJA dan UIN Jambi.
"Kalau mahasiswa luar yang sedang melakukan studi dan datang untuk penelitian. Ada dari Unand, Unja, UIN. Mereka ke kerinci sekalian kunjungan ke Museum," ujarnya
Di Museum Kerinci benda-benda cagar budaya yang terdapat di dalam Museum benda-benda bersejarah. Terdapat Satu Batu yang disebut pak Toha sebagai batu Goong replika.
Selain batu Goong juga terlihat replika lainnya seperti Miniatur “bilik” bangunan yang dibangun di depan rumah lahik dan digunakan penyimpanan padi oleh masyarakat Kerinci, kemudian “Jaja” Jaja ini sejenis alat untuk membajak sawah yang ditarik oleh Sapi atau Kerbau yang biasa digunakan oleh petani juga berada tidak jauh dari Meja Tamu dari Museum Kerinci.
Kemudian masuk keruangan banyak sekali Replika baik berupa benda atau dalam bentuk Poto yang terpampang di tiap dinding dari ruang museum, yang menjadi menarik adalah adanya tulisan Rencong Tanjung Tanah.
Dalam bentuk poto yang terpampang di tiap dinding dari ruang museum, yang menjadi menarik adalah adanya tulisan Rencong Tanjung Tanah, yang menurun pak Toha adalah tamu baru yang mengisi Museum Kerinci, hanya saja butuh ahli yang bisa menjelaskan makna dari tulisan. Rencong Tanjung Tanah tersebut.
Kemudian dari pantauan didalam ruang juga terdapat berupa fasilitas masal tempo dulu yang dipajang dalam kaca, kemudian juga terlihat beberapa pakaian adat Kerinci, selain itu juga terdapat pecahan gerabah. "Di Museum banyak cerita sejarah kerinci. Ada benda-benda budaya, uang logam," katanya
Sekretaris Disparbud Kerinci Santi mengatakan target kedepan Museum Kerinci akan dijadikan UPTD tersendiri. Serta akan melakukan kerjsama dengan Universitas sebagai tempat penelitian mahasiswa.
Nantinya juga akan kerjsama dengan Dinas Pendidikan Kerinci, sehingga nanti pelajar bisa berkunjung ke museum belajar sejarah serta mengikuti pameran dan kegiatan lainnya.
"Ini menjadi target kita kedepan. Kalau sudah menjadi UPTD nanti bisa mendapatkan bantuan dari kementrian. Kalau saat ini masih di bawah dinas yakni bidang budaya, nanti kita upayakan jadi UPTD," jelasnya.
"Bagi kalangan pelajar sangat tepat untuk buat kegiatan belajar atau ikut kegiatan pameran. Jadi bisa kunjungan ke museum sambil belajar," katanya. (Hdp)