JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Lembaga Kajian Politik Regional (LKPR) merilis hasil survei untuk calon gubernur dan wakil gubernur Jambi. Survei yang LKPR ini khusus dilakukan untuk Kota Jambi yang dinilai menjadi episentrum pada pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam surveinya, temuan LKPR menempatkan pasangan Romi Hariyanto-Sudirman unggul 59,1 persen dari pasangan Al Haris-Abdullah Sani 38,3 persen. Survei LKPR ini dilakukan pada tanggal 16 sampai 25 September 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling.
Hasil survei ini cukup mengejutkan, karena Kota Jambi yang sebelumnya merupakan kantong suara Al Haris-Abdullah Sani Pada Pilgub Jambi 2020 ternyata saat ini di dominasi Romi Hariyanto-Sudirman.
Direktur Eksekutif LKPR Noviardi Verzi mengatakan bahwa ada berbagai temuan menarik di Kota Jambi untuk Pilgub 2024. Diantaranya adalah adanya kecenderungan masyarakat Kota Jambi yang menghendaki sosok figure yang baru.
"Dari temuan kita, pemilih di Kota Jambi menghendaki dan butuh figur baru. Masyarakat merasa ekonomi pembangunan melambat di era sekarang," ujarnya.
Disamping itu, pemilih di Kota Jambi lebih melek teknologi. Sehingga mereka lebih mudah mendapatkan informasi terkait program dan visi misi pasangan calon gubernur.
"Keterbukaan dan akses informasi di Kota lebih mudah di akses. Orang di Kota Jambi lebih melek terhadap teknologi," tentangnya.
Lantas apakah Kota Jambi bisa mempengaruhi kemenangan Pilgub Jambi? Noviardi Verzi mengatakan bahwa dengan jumlah DPT yang besar Kota Jambi akan menjadi penentu PIlgub Jambi. Menurutnya siapapun yang menang di Kota Jambi, maka akan mempermudah untuk memenangkan Pilgub Jambi.
"Dengan DPT yang besar, siapapun calon gubernur yang menang di Kota Jambi akan mempermudah untuk menang di Pilgub Jambi. Ini terbukti pada Pilgub 2020 lalu," katanya .
Disamping itu, bobot persentase kemenangan di Kota Jambi juga berbeda dengan daerah lainnya. Bahkan Kota Jambi ini bisa mempengaruhi hasil untuk daerah lainnya, terutama di wilayah timur.
"Karena itu Kota Jambi menjadi episentrum, ia menjadi titik goncang untuk daerah lainnya. Bayangkan, bobot 10 persen di Kota Jambi akan jauh lebih besar dari bobot kemenangan 10 persen di kota Sungai Penuh. Jadi Kota Jambi sangat menentukan," pungkasnya. (aiz)