Bantu Turunkan Angka Stunting di Indonesia, Tim Dosen UNAJA Adakan Pengabdian Masyarakat di Pondok Pesantren

Senin 23-09-2024,16:59 WIB
Reporter : Fauzi Yosi Esiska
Editor : Misriyanti

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dosen Universitas Adiwangsa Jambi (UNAJA) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren As’Ad Kota Jambi, yang merupakan Pondok pesantren terbesar se kota Jambi. Kegiatan yang berjudul “Pendampingan pembuatan menu bergizi dan produk herbal cegah stunting dan malnutrisi di pondok pesantren As'Ad Kota Jambi” ini, berhasil memenangkan hibah pendanaan dari DRTPM RI tahun 2024.

Program pengabdian masyarakat tersebut di ketuai oleh Liani Styarsih, S.Gz., M.Gz yang juga merupakan dosen program studi S1 Gizi UNAJA,  beranggotakan Septa Pratama, S.Farm., M.Sc.T.H dan Faradina Aghadiati, S.Gz.,M.Gz. Kolaborasi lintas jurusan ini diharapkan mampu memberikan dampak yang optimal pada pencegahan Stunting di Pondok Pesantren.


Foto bersama para santri Pondok Pesantren As'ad-Foto: istimewa-

Tyas, sapaan akrab ketua program ini menjelaskan, bahwa Pengabdian masyarakat ini  dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pihak pondok pesantren dalam mengumpulkan data stunting para santri, kemudian membantu mencegah terjadinya stunting serta mampu menyediakan makanan yang bergizi di pondok pesantren.

"Tempat pelaksanaan program ini dipilih karena pondok pesantren As’Ad merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di kota jambi dimana jumlah siswanya sangatlah banyak dan beresiko mengalami stunting. Kemudian kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa agar mereka belajar untuk penerapan ilmu di luar kampus," jelas Tyas Selasa (14/9) lalu.

Kemudian, Faradhina menjelaskan bahwa Program Pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung dari bulan Juli sampai dengan Desember 2023 mendatang. Beberapa Kegiatan yang telah dilakukan antara lain yaitu FGD Bersama mitra terkait rencana program dan penyuluhan tentang pencegahan stunting.

“Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh perwakilan santri putra dan putri. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan BPOM Provinsi Jambi untuk menjelaskan bahaya pangan pada resiko kejadian stunting karena nilai gizi yang tidak baik,” urai Faradhina.


Santri yang tengah fokus mengerjakan soal pretest-Foto: istimewa-

“Sebelum penyampaian materi, peserta diminta untuk mengerjakan soal pre-test, yang gunanya untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta tentang Stunting dan makanan Sehat. Yang kemudian setelah workshop peserta diminta untuk mengisi soal post test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dari peserta,” tambah Faradhina.

Perwakilan Pihak Yayasan Pondok Pesantren As’Ad Kota Jambi, Ibu Najla menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena selama ini tidak pernah ada kegiatan mengenai pencegahan stunting secara mendalam, sehingga kegiatan seprti ini tentunya perlu untuk kita dukung penuh.

“Kegiatan ini sangat mampu membuka wawasan baru bagi kami yang selama ini masih kurang memperhatikan bahaya stunting ternyata sangat besar. Kemudian, dengan adanya kegiatan ini tentunya akan dapat membantu kemi untuk bisa lebih waspada dan mampu menyediakan makanan yang bergizi bagi para santri,” tegas Najla.

“Setelah kegiatan ini, kami akan melanjutkan program dengan melakukan pelatihan pembuatan manu bergizi bagi tim dapur pondok pesantren, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan produk herbal yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting serta dapat diperjualbelikan sebagai sumber pendapatan bagi para santri yang fokus pada kewirausahaan,” tambah Septa Pratama salah satu anggota program yang juga merupakan dosen pakar herbal di UNAJA.

“Harapannya program ini dapat berkelanjutan dan mampu menjadi role model bagi pondok pesantren lain yang ada di Provinsi Jambi maupun di Indonesia,” tandas Septa Pratama.(*)

Kategori :