JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja batik, dosen dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Harapan Ibu Jambi, yang terdiri dari Entianopa SKM,M.Kes, Rara Marisdayana,SKM,M.Kes dan Ns. Dian Octavia, S.Kep, MNS, melakukan pengabdian masyarakat di Rumah Batik Nurhikmah, Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang sering dialami oleh para pengrajin batik.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh STIKes Harapan Ibu Jambi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di sektor industri kreatif seperti batik tulis.
Pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan inovatif bernama SIGOMIS (Kursi Ergonomis), yang dirancang khusus untuk pekerja batik tulis. Pekerja batik, terutama yang bekerja dalam posisi duduk dalam waktu lama, kerap mengalami nyeri pada otot dan tulang belakang akibat postur kerja yang tidak ergonomis. SIGOMIS diharapkan dapat membantu mengurangi risiko gangguan ini melalui perbaikan postur dan kenyamanan tempat duduk.
Kegiatan ini didanai oleh hibah dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Dikti, yang mendukung program-program pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung dalam pengabdian masyarakat serta meningkatkan keterampilan mereka di lapangan.
Menurut Ketua Tim Pengabdian, Entianopa,SKM,M.Kes, program ini adalah bagian dari komitmen STIKes Harapan Ibu untuk mendukung kesehatan kerja para pengrajin tradisional di Jambi.
"Kami melihat bahwa banyak pengrajin batik mengalami keluhan nyeri di bagian tubuh tertentu akibat postur yang kurang ideal saat bekerja. Pendekatan ergonomis ini diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat guna dan berkelanjutan," ujar Entianopa,SKM,M.Kes.
Foto bersama dengan mitra pengabdian masyarakat-Foto: istimewa-
Selain memberikan kursi ergonomis, tim juga melakukan edukasi mengenai pentingnya postur kerja yang benar serta latihan peregangan untuk mengurangi keluhan MSDs. Ada juga kegiatan pemeriksaan kesehatan seperti nordik sclae, TD darah, IMT normale, asam urat kolesterol hingga gula darah.
"Dengan adanya pemeriksaan skala nyeri musculosceletal dengan menggunakan Nordic scale dan pemeriksaan kesehatan lainnya para pengrajin batik akan memahami penyebab nyeri yang dirasakan baik karena posisi duduk yg tidak argonomis atau ada penyakit penyerta lainnya," jelasnya.
Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman praktis, tetapi juga mendukung penerapan teori yang telah mereka pelajari selama perkuliahan.
Kegiatan ini disambut positif oleh para pekerja batik di Rumah Batik Nurhikmah. Salah satu pengrajin mengungkapkan, dengan adanya kursi ini dan pelatihan yang diberikan, pihaknya merasa lebih nyaman saat bekerja dan berharap keluhan nyeri yang sering kami rasakan bisa berkurang.
Dengan adanya SIGOMIS, diharapkan para pengrajin batik di Jambi dapat bekerja lebih nyaman dan sehat, sehingga produktivitas mereka pun meningkat.(yos/adv)