PKM Metode Digital Health Sebagai Salah Satu Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Jumat 13-09-2024,20:36 WIB
Reporter : Fauzi Yosi Esiska
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Stunting adalah masalah kesehatan serius yang terjadi ketika anak-anak mengalami kekurangan gizi kronis, khususnya pada periode awal kehidupan anak-anak. Masalah ini mengakibatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang terhambat, yang berdampak negatif pada kualitas hidup anak-anak di masa depan.
PKM ini didanai oleh DRTPM DAN KEMENDIKBUD RISTEK Tahun pelaksanaan 2024

Dampak dari stunting tidak hanya terlihat dalam kesehatan fisik, tetapi juga dalam perkembangan intelektual dan sosial. Anak-anak yang stunting berisiko lebih tinggi mengalami masalah belajar di sekolah, serta memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk berhasil dalam pekerjaan dan kehidupan dewasa mereka. Namun, stunting bukanlah masalah tanpa solusi.

Upaya pencegahan dan penanganan stunting melibatkan pendekatan yang holistik dan terintegrasi. Ini termasuk meningkatkan akses ke makanan bergizi, memperbaiki sanitasi dan kebersihan, menyediakan pendidikan kesehatan kepada keluarga, serta memperkuat sistem pelayanan kesehatan. Program-program imunisasi dan suplementasi gizi juga memainkan peran penting dalam mencegah stunting.


Edukasi terhadap ibu balita--

Salah satu upaya dengan pembuatan aplikasi, sebagai wadah penyampaian informasi dan penerapan metode IPTEKS dalam memberikan solusi bagi masyarakat dan ibu balita, berupa transfer knowledge dengan menggunakan aplikasi Digital Health dengan smart phone. Maka Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi Melda Yenni, SKM, M.K.M,   Ns. Isti Harkomah, S.Kep, M.Kep, dan apt. Rasmala Dewi, S.Farm, M.Farm, mahasiswa STIKES HI berkolaborasi dengan Puskesmas Tanjung Pinang dan Kader Posyandu,  melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, menggunakan metode digital health sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting melalui Aplikasi yang bisa adiakses di link website : https://giziuntukmasadepan.com/.

“Bahwa Permasalahan Mitra terkait dengan kesehatan anak, masih kurangnya perhatian ibu terhadap kondisi cara pemberian makan, makanan yang dikonsumsi, dan pemantauan kesehatan balita secara berkala serta lingkungan rumah dan sekitarnya, yang masih belum memenuhi syarat seperti tempat sampah yang tidak ada sehingga sampah menumpuk pada samping rumah, pengolahan air pembuangan yang masih tidak teratur atau hanya dialirkan ke belakang rumah saja tanpa selokan,” kata Melda Yenni, SKM, M.K.M, Jum’at (13/9).

Dari kondisi masyarakat di wilayah kerja puskesmas yang cukup memprihatinkan hendaknya pematauan kesehatan anak dan balita secara cepat dan intensif, salah satu usaha yang bisa dilakukan sebagai upaya percepatan penurunan stunting melalui  program Digital Health, dengan program Digial Health ini para orang tua lebih cepat dalam pemantaun kesehatan dan tumbuh kembang anak mereka.

“Pengabdian dengan metode digital health gunanya untuk mengukur tingkat keterampilan dan literasi teknologi masyarakat, terutama orang tua dan pengasuh anak-anak,” terangnya.

Penyebab tingginya jumlah kasus stunting disebabkan kurangnya asupan gizi yang baik seperti  pemberian kolostrum dan ASI eksklusif yang tidak memadai, pola konsumsi anak yang tidak terpantau dengan baik, yang menyebabkan penyakit infeksi yang diderita anak menjadi faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi anak, sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan.

“Tanda-tanda anak stunting yang bisa diamati seperti Keterlambatan pertumbuhan, performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar, tanda pubertas terlambat, Anak menjadi pendiam, sulit melakukan eye contact saat usia 8-10 tahun. Wajah tampak lebih muda dari usianya. Mudah mengalami penyakit infeksi,” tandasnya. (*)

Kategori :