MUARASABAK,JAMBIEKSPRES.CO.ID - Di momen HUT Kemerdekaan RI ke 79 tahun 2024, SKK Migas - PetroChina akan memaksimalkan potensi untuk meningkatkan produksi Migas. Dimana saat ini SKK Migas - PetroChina menghadapi tantangan berupa ketertinggalan produksi Migas dari target yang ditetapkan.
Hal itu disampaikan Field Manager PetroChina International Jabung Ltd, Rudy Hermawan saat membacakan amanah Kepala SKK Migas Pusat, Dwi Soetjipto pada upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Halaman BaseCamp Geragai PetroChina International Jabung Ltd, Sabtu (17/8) pagi.
Dalam sambutan itu, Rudy Hermawan juga menyampaikan, SKK Migas - PetroChina memiliki gap yang sangat signifikan yang harus dijembatani untuk mencapai target produksi Long Term Plan 1 juta BOPD dan 12 BSCFD.
Untuk tahun 2024, dari target produksi minyak LTP sebesar 709.000 BOPD, produksi baru mencapai 579.000 BOPD, artinya terdapat kekurangan sebesar 130.000 BOPD yang perlu kita atasi.
"Sedangkan untuk gas, target LTP untuk tahun 2024 adalah 6.736 MMSCFD, tetapi produksi saat ini hanya mencapai 5.334 MMSCFD, mengakibatkan selisih sebesar 1.402 MMSCFD yang masih perlu diisi," katanya.
SKK Migas - PetroChina sebagai insan Hulu Migas harus melakukan terobosan nyata untuk mengatasi persoalan ini. Seluruh komponen bangsa menantikan solusi atas persoalan ini. Tidak tercapainya produksi sudah ter eskalasi menjadi concern nasional. Ini menjadi musuh bersama yang harus dihadapi.
"Sumbangsih nyata saudara-saudara baik secara individu maupun organisasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi hal ini," ungkap Rudy dihadapan seluruh peserta upacara.
Di tengah target-target dan tantangan baru yang dihadapi, saat ini sudah tidak bisa lagi bekerja dengan cara-cara yang lama. Marilah kita adopsi mindset baru yang akan memperkuat cara-cara kerja kita. Manajemen SKK Migas telah mencetuskan tiga mindset baru yang harus dimiliki pegawai SKK Migas, yaitu Having A Sense of Urgency and Sense of Crisis; Innovative dan Result-Oriented; dan Collaborative.
"Kami telah mulai menginternalisasi mindset baru ini kepada seluruh pegawai di SKK Migas dan akan terus mendorong implementasinya. Saya mengajak para Pimpinan tertinggi KKKS untuk melakukan hal yang sama dalam organisasi masing-masing," sebutnya.
Menggerakkan perubahan mindset ini adalah kunci untuk mencapai LTP yang juga merupakan cita-cita bersama. Dirinya menggarisbawahi pentingnya mindset kolaborasi dalam melakukan pekerjaan transformasi ini, karena memang harus bergerak secara bersama-sama. Semua yang berjuang di sektor Hulu Migas ini berlindung di organisasi yang berbeda-beda, namun satu tujuan, sehingga tidak bisa tidak harus berkolaborasi.
"Sikap ego sektoral dan silo mentality hanya akan menjauhkan kita dari pencapaian target bersama. Kita harus mewaspadai munculnya hal tersebut sebagaimana nasihat bijak dari Bung Karno “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”," sebutnya.
Pekerjaan ke depan akan semakin berat. Sejumlah target sudah menanti, antara lain Peningkatan Investasi. Untuk tahun 2024 ini, SKK Migas - PetroChina menargetkan nilai investasi sebesar US$16,1 miliar atau Rp. 242 Triliun. Yang artinya terjadi peningkatan investasi sebesar 17% dibandingkan tahun 2023 yang lalu, yang tercatat sebesar US$13.7 miliar atau sebesar Rp. 206 Triliun.
Kegiatan pemboran pengembangan secara masif pada tahun 2024 ini ditargetkan mampu mencapai 932 sumur, atau naik sebesar 388% dari realisasi tahun 2020 yang hanya mencapai 240 sumur. Portfolio Industri Hulu Migas hingga tahun 2029 nanti, telah memiliki 141 Proyek dengan total investasi US$ 36.25 Miliar atau setara Rp. 543 Triliun.
"Terdiri dari 6 Proyek Strategis Nasional dengan total investasi sebesar US$ 32.47 Miliar atau sebesar Rp 487 Triliun, dan 135 Proyek Non PSN, dengan nilai total nilai investasi sebesar US$ 3.78 Miliar atau sebesar Rp. 57 Triliun," terangnya.
Jangan merasa berat dengan target tersebut, Dirinya yakin dengan kerja sama yang kuat target tersebut pelan-pelan akan terurai. Layaknya kisah pahlawan-pahlawan di masa lalu, jalan perjuangan tidak akan pernah mudah. Namun dengan semangat cinta tanah air, jalan tersebut tetap akan didaki.