JAMBIEKSPRES.CO.ID – Nasib naas dialami perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) di Jerman. Namanya Josepha Chrisma Hestiningtyas (JCH) berusia 34 tahun.
Perempuan dengan panggilan Hesti itu dibunuh oleh suaminya warga negara Jerman bernama Marcel (32).
Mengutip dari wartaeropa.com, penyebab utama pembunuhan itu karena Marcel cemburu buta kepada Hesti.
Menurut keterangan sebuah tabloid kuning di Jerman, Bild, disebut Marcel dan Hesti sebenarnya telah pisah rumah.
Kejadian berawal ketika Marcel ketahuan selingkuh dengan perempuan lain dan sering terjadi cekcok dengan Hesti.
Entah apa yang ada di pikiran Marcel, bahkan ia pernah mengunci Hesti di kamarnya yang berada di lantai atas.
Karena hubungan yang sudah tidak sehat, menurut tetangga mereka, pada Natal 2023 Hesti lalu pindah ke apartemen lain.
Asal Mula Kecemburuan Marcel
Hesti yang memiliki karir bagus di perusahaan konstruksi Jerman itu, kemudian memutuskan tinggal di tempat lain tepatnya di Landsberg am Lech, membawa serta buah hati mereka seorang putra berusia masih balita, sekitar 3 atau 4 tahun.
Setelah cukup lama pindah, kemudian Marcel mendapat kabar bahwa Hesti telah memiliki teman dekat baru.
Karena cemburu buta, kemudian Marcel mengakhiri kisah hidupnya dengan tragedi 30 tusukan terhadap istrinya Hesti.
Setelah menusuk Hesti, Marcel kemudian melakukan aksi bunuh diri. Ia mengakhiri hidupnya.
Sementara itu, anak balita mereka, tinggal sebatang kara karena kedua orangtuanya telah meninggal dunia.
Kasus ini ketahuan saat pekerja di Bavaria menemukan jasad Marsel yang remuk karena lompat dari ketinggian pada Selasa 9 Juli 2024 pagi, lalu dilaporkan ke polisi.
Polisi kemudian menelusuri asal lompatan dan tertuju pada apartemen Hesti, Polisi mencoba mengetuk pintu namun tak ada jawaban.
Menurut keterangan media lokal Bild, situasi menjadi heboh ketika polisi harus membuka secara paksa pintu apartemen.
Alangkah kagetnya, polisi menemukan pemandangan yang mengerikan di dalam ruangan itu. Ada sosok perempuan bersimbah darah dengan luka tusukan yang tak terhitung.
Penggalangan Dana di Jerman, Dimakamkan di Indonesia
Tidak ada penjelasan, apakah anak mereka ada di dekat jenazah korban saat ditemukan, atau dimana.
Namun apa yang dialami anak tersebut, telah menghadirkan rasa empati mendalam bagi warga Jerman, khususnya diaspora asal Indonesia.
diaspora Indonesia di Jerman kemudian secara bergotong royong membuka penggalangan dana untuk anak yang kini telah yatim piatu itu.
Adalah Sofia Hasni Beckmann melalui portal Gofundme.com yang memelopori pengumpulan dana itu.
Dana tersebut bahkan telah terkumpul 18.000 euro (sekitar Rp 306 juta), ditargetkan bisa terkumpul 50.000 euro.
Kata Sofia, diharapkan dana itu bisa digunakan anak Hesti untuk pendidikannya hingga berusia 18 tahun nanti.
Sementara itu, jenazah Hesti telah tiba di kampung halamannya di Kelurahan Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten ada hari Minggu (21/7/2024) malam.
Hesti dimakamkan di sana, namun pihak keluarga belum bersedia memberikan keterangan karena masih dalam suasana duka. (*)