5 Kader NU Temui Presiden Israel, Jusuf Kalla Sampaikan Ini ke Pimpinan Hamas

Rabu 17-07-2024,18:18 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dona Piscesika

JAMBIEKSPRES.CO.ID -  Indonesia heboh dengan ulah lima kader Nahdatul Ulama (NU) yang baru saja menemui Presiden Israel ke 11, Herzog.

Di tengah kondisi geo politik yang kini sedang hangat antara Palestina dan Israel, pertemuan kader NU dengan pimpinan Israel itu mendapat reaksi dan kecamatan dari berbagai pihak.

Belum diketahui secara detail tanggal berapa dan bulan apa pertemuan itu dilakukan, namun foto aktivitas lima kader NU itu viral sejak beredar di sosial media pekan lalu.

Mereka yang melakukan pertemuan dengan Herzog adalah pertama Zainul Maarif, dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), dia juga merupakan Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta.

Kedua yaitu Munawir Aziz yang merupakan Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat sekaligus Sekretaris Umum Pagar Nusa.

Ketiga adalah Nurul Barul Ulum dan keempat Izza Anafisa Dania yang merupakan anggota Pimpinan Pusat Fatayat NU, terakhir yang kelima Syukron Makmun selaku Ketua Pengurus Wilayah NU Banten.

Gus Nadir, Cendikiawan Nahdlatul Ulama (NU) dalam wawancaranya pada program Obrolan Newsroom Kompas.com mengatakan, mereka semua yang menemui Presiden Israel tidak sadar bahwa telah masuk dalam jebakan propaganda yang diciptakan oleh Israel.

Sebenarnya pertemuan itu kata Gus Nadir adalah hal yang lumrah dilakukan cendikiawan, namun saat situasi seperti sekarang, menunjukkan mereka tidak paham akan peta di lapangan.

Mereka seperti tak sadar, propaganda Israel terselip dalam pertemuan tersebut, seolah Israel terbuka dengan gagasan perdamaian, lanjut Gus Nadir.

Apalagi, niat mereka berkunjung dikatakan untuk misi perdamaian, namun Gus Nadir yang bernama lengkap Nadirsyah Husen ini, meragukan misi tersebut, mengingat banyak pihak lain yang lebih punya kapasitas untuk misi tersebut.

Sementara semua juga tahu, Israel telah mengabaikan seruan banyak pihak untuk perdamaian, mulai dari seruan Sekjen PBB, Vatikan. Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu, semua tidak berdampak. “Apalagi mereka (5 kader NU), Mereka yang tidak punya bergaining power (untuk misi perdamaian), " tegas Gus Nadir lagi.
 
Jusuf Kalla Temui Pimpinan Hamas

Sementara itu terpisah, Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla, melakukan pertemuan dengan Pemimpin Politik Gerakan Hamas, Ismail Haniyeh.

Pertemuan dilakukan Jumat (12/7/2024) di Doha. Ismail Haniyeh yang merupakan tokoh sentral incaran Israel itu, bertemu dengan Jusuf Kalla selama kurang lebih dua jam.

Dalam pertemuan tersebut, Jusuf Kalla sebagai Ketua Palang Merah Indonesia, menyampaikan rasa belasungkawa kepada bangsa Palestina atas apa yang menimpa warga Palestina akibat ulah Israel.

Jusuf Kalla juga menegaskan bahwa posisi Indonesia tetap solid berada pada pihak Palestina dan siap mendukung kemerdekaan dan kebebasan Palestina.

JK juga mengungkapkan, betapa Indonesia mengalami kepelikan dan kesulitan dalam pendistribusian bantuan dampak dari blokade Israel yang gila-gilaan bahkan untuk bantuan kemanusiaan sekalipun.

BACA JUGA:Diplomat Korut Kabur Jadi Pembelot, Pernah Dipuji Kim Jong Un

Jusuf Kalla juga menyampaikan pesan penting untuk Palestina melalui Ismail Haniyeh, katanya, Hamas harus terus menunjukkan persatuan dan juga kekoampakannya dengan Al Fatah, termasuk dengan sesama internal Hamas.

Karena persatuan itulah yang nanti akan membawa kemudahan untuk bisa menyelesaikan masalah di Gaza.

Jusuf Kalla juga meminta Hamas untuk terus membuat program skala prioritas, mengobati dan menyelamatkan korban luka dan sakit, menyelamatkan kaum perempuan, lansia serta anak-anak dan terus berusaha agar jumlah korban yang berjatuhan bisa ditekan.

Jusuf Kalla juga menyampaikan bahwa jalan keluar untuk bisa keluar dari permasalahan kemanusiaan di Palestina kunci utamanya adalah menghentikan kekerasan.

Jika kekerasan berhenti, maka proses pemulihan, rekonstruksi dan juga rehabilitasi Gaza bisa dilaksanakan.

Dalam pertemuan ini,  Ismail Haniyeh menyambut dengan antusias pertemuannya dengan Jusuf Kalla.

Ia juga memuji peran bangsa Indonesia untuk Palestina, diantaranya memberikan bantuan kemanusiaan merawat korban luka di Gaza.

Ismail Haniyeh juga memuji soladiritas rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina, bahkan sampai melakukan demonstrasi menuntut pembebasan Palestina. Peran bangsa Indonesia terhadap situasi yang kini terjadi di Gaza, kata Ismail Haniyeh,  adalah hal yang sangat berarti bagi Palestina.  (*)

Kategori :