"Kita harus introspeksi, seberapa banyak ibadah yang kita lakukan membawa kebaikan dan manfaat buat diri kita. Yang belum baik yuk kita perbaiki, yang sudah baik mari kita jaga dan istiqomahkan," tambahnya.
Yang ketiga, "Matiinul Khuluq", yaitu mengokohkan akhlaq.
"Mari kita kokohkan kembali akhlaq-akhlaqul karimah, mulai dari hal-hal yang ringan dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan, minum, tidur dan berpakaian. Yuk, mari kita tanya diri kita masing-masing sudah sejauh mana akhlaq dan adab yang karimah telah kita praktikkan?," kata pencermah asal Palembang itu.
Yang keempat ; "Qowiyul Jismi". Bagaimana menjaga jasad agar dapat kuat sehingga bisa melaksanakan ibadah dan kebaikan dengan sempurna.
"Sesempurna apapun aqidah, sebaik apapun ibadah, semua harus ditunjang dengan Qowiyyul Jismi, dengan jasad yang memadai, kekuatan fisik yang memungkinkan untuk kita dapat melakukan kebaikan," jelasnya.
Sementara, yang kelima yaitu menjaga pola pikir. Bagaimana manusia harus menjaga menjaga pola pikir agar senantiasa dapat berprasangka baik, sehingga dapat mencerna kondisi yang ada disekitar kehidupan dengan baik pula.
"Mudah-mudahan di tahun 1446 hijriah ini, Allah SWT senantiasa mengkaruniakan hidayah dan mau'ahnya kepada kita semua, agar kita dapat melangkah diatas jalan amal kebaikan menjadi orang-orang yang beristiqamah, seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Habibuna Nabiyuna Muhammad SAW," tutupnya.
Tabligh Akbar yang berlangsung di lapangan utama kantor Wali Kota Jambi itu antusias diikuti jamaah khususnya ibu-ibu. Rangkaian acara Tabligh Akbar juga semakin meriah karena diisi dengn penampilan qasidah hadrah. (hfz)