JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pasukan Pertahanan Israel tak henti-hentinya membuat kerusakan di Gaza.
Terbaru pada hari Selasa (9/7) Israel telah menghancurkan 6 (enam) terowongan yang membentang sepanjang 4 mil di bawah Kota Gaza.
Termasuk satu terowongan yang menjadi 'andalan' bagi kelompok Jihad Islam Palestina.
Militer Israel meledakkan jaringan terowongan yang luas di lingkungan Shejaiya, membongkar sebagian besar jaringan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas dan kelompok-kelompok lainnya di Gaza Utara.
Operasi ini juga menewaskan lebih dari 150 pejuang Hamas yang bersembunyi di dalam dan di sekitar terowongan, dan petugas intelijen juga menemukan sejumlah dokumen dan senjata.
"Di beberapa cabang, tempat persembunyian teroris dan pusat komando dan kontrol ditemukan. Di salah satu terowongan, senjata dan dokumen intelijen ditemukan," kata militer Israel, dikutip Jawa Pos dari Nypos.com, Jumat (12/7).
Salah satu terowongan bercabang yang ditemukan oleh pasukan Divisi 98 IDF (Israel Defense Forces), dioperasikan oleh Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas yang juga membantu melakukan penyerangan 7 Oktober di Israel.
Menurut IDF, terowongan Jihad Islam digambarkan sebagai terowongan 'andalan' kelompok ini di kota Gaza, dengan panjang sekitar 1,5 mil.
Terowongan ini juga digunakan oleh kelompok tersebut sebagai basis komando, kata para pejabat militer kepada The Times of Israel.
Kata militer Israel, terowongan-terowongan bercabang lainnya terletak di jantung lingkungan Shejaiya.
Setidaknya dua terowongan dekat dengan perbatasan Israel tepat di seberang Nahal Oz, salah satu kibbutzim yang dihancurkan pada 7 Oktober.
Meskipun letaknya berdekatan dengan Israel, para pejabat tidak percaya bahwa terowongan-terowongan tersebut digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam selama serangan tersebut.
Setelah menghancurkan enam terowongan pada hari Selasa, para pejabat militer mengatakan kepada Times bahwa setidaknya tiga terowongan lainnya, telah ditemukan di daerah tersebut dan sedang dijadwalkan untuk dihancurkan.
Operasi di Shejaiya dilakukan di tengah pertempuran baru IDF di kota Gaza, setelah para pejuang Hamas kembali ke daerah tersebut, setelah keluar pada bulan Desember. Kelompok itu juga kembali ke sana pada bulan April 2024.
IDF mengatakan pada hari Senin (8/7), bahwa mereka meluncurkan operasi baru di lingkungan Selatan dan Barat kota Gaza.
Dimana merupakan kota terpadat di Jalur Gaza sebelum perang, setelah menemukan bahwa Hamas dan Jihad Islam telah berkumpul kembali disana.
Dikutip dari New York Times, militer Israel sekali lagi mengeluarkan peringatan evakuasi yang mencakup sebagian besar kota Gaza.
Seruan untuk mengevakuasi daerah tersebut, menimbulkan kemarahan baru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok-kelompok kemanusiaan setelah Bulan Sabit Merah Palestina, mengungkapkan bahwa akibat perintah tersebut semua klinik medisnya tidak beroperasi di kota Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dikelola Hamas mengatakan bahwa 38.000 warga Palestina telah terbunuh sejak awal aksi.
Kementerian tersebut tidak membedakan, antara militer dan warga sipil dalam jumlah korban tewas. (sumber: jawapos)