Hendak ke Sumsel, Seorang Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Lintas Timur Jambi

Senin 24-06-2024,20:23 WIB
Reporter : Safwan
Editor : Setya Novanto

SENGETI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Seorang ibu-ibu yang kesehariannya tinggal di Keritang Indragiri Hilir Pekanbaru melahirkan di pinggir jalan lintas Timur Jambi tepatnya di Kawasan Muaro Jambi Provinsi Jambi, Senin (24/6) dinihari.

Ibu-ibu yang kesehariannya tinggal di Keritang Indragiri Hilir Provinsi Riau itu rencananya akan ke Peninggalan Sumatera Selatan. Rencananya dia akan melahirkan disana, namun baru sampai di Bukit Baling, dia sudah melahirkan.

Dari Keritang dia mengendarai sepeda motor butut jenis Yamaha Vega R. Diperjalanan dia bersama sang suami dan dua anaknya sempat beberapa kali berhenti, namun dia takut untuk meminta pertolongan warga, apalagi kondisi pada larut malam.

Namun setelah sampai di TKP, dirinya tidak sanggup lagi untuk bertahan dan meminta suaminya berhenti. Tak lama kemudian ibu tersebut pun melahirkan. 

"Anaknya dua orang, umur 4 tahun dan 2 tahun. Dia juga menyaksikan ibunya melahirkan," kata Arja'i warga yang membantu proses persalinan.

Menurut Arja'i, yang pertama kali mengetahui adanya warga yang melahirkan adalah pamannya yang bernama Jay. Saat itu dirinya tengah jaga malam di Ram Sawit PT.EWF KM 29 Bukit Baling.

Awalnya dia mengira orang yang hendak maling buah sawit, sebab waktu itu menunjukkan pukul 01.00 wib, namun setelah di cek ternyata orang yang hendak melahirkan.

"Mengetahui itu, Sayo langsung bagi tau isteri untuk menolong beliau. Alhamdulillah dengan alat seadanya," kata Jek.

Dia dan isteri dibantu Arja'i langsung menolong korban. Setelah melahirkan dia digotong ke pos dekat penimbangan sawit.

"Pas kami datang itu, bayinya sudah separuh keluar. Jadi setelah keluar kami bawa ke Pos," katanya lagi.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu tersebut berjenis kelamin perempuan. Kondisinya sehat walafiat tanpa kekurangan apapun. "Bayinya sehat. Besar sekali, seperti bayi sudah umur satu bulan," katanya. 

Kepada Arja'i suami korban menyebut jika kala itu dirinya hanya membawa uang dari rumah sekitar Rp 300 ribu. Uang tersebut diperuntukkan untuk membeli minyak sepeda motor makan dan jajan anak selama di perjalanan. 

"Sekarang duitnya tinggal Rp 150 ribu. Kasihan lihatnya," katanya

Dia tidak menanyakan detail kenapa tidak melahirkan di Puskesmas terdekat. Kemungkinan besar korban tidak tahu jadwal kelahirannya. (wan)

 

Kategori :