JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Permintaan hewan kurban di Kota Jambi tahun ini turun drastis.
Hal ini diungkapkan salah satu penjual hewan kurban di Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Indra. Ia mengaku, penjualan hewan kurban pada 2024 turun hingga 50 persen dari tahun sebelumnya.
Kata Indra, turunnya penjualan hewan kurban tahun ini kemungkinan karena faktor ekonomi.
"Habis Idul Fitri, berdekatan dengan tahun ajaran baru juga, petani sawit juga lagi trek dan harga buah murah. Juga faktor di stopnya aktivitas batubara beberapa waktu lalu," katanyam
Dijelaskan Indra, jika dibandingkan tahun lalu, hingga dua pekan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban masih jauh.
"Menurun hingga 50 persen," sebutnya.
Kata Indra, pada tahun sebelumnya hampir semua kelompok pengajian di masjid RT, biasanya pesan 8 ekor sapai, namun sekarang hanya pesan 4 ekor.
"Biasanya 6 jadi 4, dari 4 jadi 3 ekor, sekarang jauh," sebutnya.
"Analisa saya, faktor tutup angkutan batubara beberapa waktu lalu dan harga sawit murah buahnya track," imbuhnya.
Indra mencontohkan, rekannya petani sawit dari Merlung, biasanya beli sapi kurban ke tempatnya satu ekor.
"Biasanya dia panen sawit itu satu bulan sekitar 15 sampai 17 ton sekarang ndak sampai 5 ton. Jadi pengaruh. Kan umum itu, bisa jadi," ucapnya.
Setiap tahunnya sebut dia, harga sapi terus mengalami peningkatan.
Perbedaan dari tahun sebelumnya sangat dirasakan dirinya. Betapa tidak, permintaan sapi kurban hingga dua pekan jelang Idul Adha baru mencapai 126 ekor.
"Biasanya sebulan sebelum hari H itu sudah hampir 200 ekor penjualan. Tapi sampai ini baru 126 ekor yang sudah DP dari 179 yang ada dikandang ini," katanya.
Untuk antisipasi lonjakan permintaan, dirinya sudah memiliki stok hewan kurban. "Stok saya minggu ini berangkat dari Lampung, yang baru datang ini 100 ekor. Kalau tahun kemarin 280 ekor stoknya, sekarang 200 saja susah," ujarnya.