Warga Jambi yang Terjebak Longsor Sumbar Pilih Pulang Lewat Kerinci 20 Jam Sampai

Senin 13-05-2024,10:26 WIB
Reporter : Tim
Editor : Dona Piscesika

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Bencana longsor yang memutuskan akses beberapa ruas jalan di Sumatera Barat (Sumbar) telah membuat banyak warga Jambi terkurung sulit untuk pulang.

Rata-rata mereka adalah warga Jambi yang sedang berlibur menghabiskan waktu cuti bersama, di Sumatera Barat (Sumbar).

Mereka yang terjebak diantaranya ada yang sedang berada di Kota Padang. “Karena mau pulang lewat Sitinjau Lauik kemarin Minggu (12/5/2024) ada longsor, akses putus, sampai di Indarung sudah macet, kami balik lagi ke belakang,” ujar Isna warga Simpang Rimbo Kota Jambi kepada Jambi Ekspres.

Ia bersama rombongan 15 orang dengan tiga mobil, terpaksa berpikir ulang untuk mengatur strategi mau pulang lewat mana.

Isna dan rombongan kemudian memutuskan untuk menginap lagi semalam di Kota Padang karena sampai Minggu malam pukul 21.00 mereka mendapat informasi bahwa jalan Sitinjau Lauik masih belum bisa juga dilewati.

“Baru pagi ini kami berangkat lagi, kita putuskan pulang ke Jambi lewat jalan alternatif lain, yaitu lewat Kerinci, lewat Pesisir Selatan, daripada ambil resiko, infonya jalan alternatif Padang-Bukittinggi juga belum tentu aman, Lembah Anai putus,” lanjutnya.

Saat dihubungi Isnai mengaku sudah melewati Kota Painan, mereka memang berangkat setelah subuh untuk menghindari macet di jalur itu.

Mereka memilih mengambil resiko jarak lebih jauh dan waktu tempuh lebih lama daripada menunggu ketidakpastian kapan akses keluar dari Kota Padang mulai dibuka. "Perkiraan 20 jam sampai Kota Jambi via Kerinci, dak papolah," lanjutnya lagi.

Tunda Pulang ke Jambi Sampai Aman

Sementara itu, Novirano Hamid, warga Jambi lainnya, menunda pulang ke Jambi setelah mendapat kabar terjadi bencana banjir dan longsor dimana-mana.

Novirano dan keluarga kebetulan sedang berada di Bukittinggi dalam rangka liburan. “Harusnya kami pulang kemarin (Minggu) tapi karena banyak banjir dimana-mana kita putuskan pulang hari ini Senin,” katanya kepada Jambi Ekspres.

Dari Bukittinggi, Novirano sekeluarga pulang ke Jambi via daerah bernama Koto Baru. “Ini lagi dalam perjalanan mau balek Jambi, lewat Koto Baru arah Padang Panjang,” ujar Novirano.  

Ia mengaku cukup cemas karena sepanjang perjalanan mereka masih menemukan titik-titik jalan yang tergenang air. “Posisi masih air mengalir,” ujarnya sambil mengirim video.

Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi Saran Polres

Kapolres Padang Pariaman Sumatera Barat, AKBP Ahmad Faisol mengatakan, jalur Lembah Anai dipastikan tak bisa diakses sama sekali sejak kejadian Minggu dinihari.

“Jadi jalan Padang Pariaman atau Kota Padang menuju Bukittinggi sudah dipastikan tidak bisa diakses jika melalui Air Terjun Lembah Anai," kata AKBP Ahmad Faisol seperti dikutip Jambi Ekspres dari Antara.

Banjir lahar yang terjadi telah menerjang beberapa titik, termasuk di jalan nasional yang ada di sekitar Air Terjun Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar.

AKBP Ahmad Faisol juga mengingatkan pengendara yang hendak melakukan perjalanan dari Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya dari Bukittinggi-Padang, untuk menggunakan jalur alternatif.

Jika dari Kota Padang ke Bukittinggi dan sebaliknya, Kapolres menyarankan melewati jalur kelok 44 atau Danau Maninjau di Kabupaten Agam.

BACA JUGA:Gubernur Sumbar Nyaris Masuk Jurang Saat Longsor Sitinjau Lauik Terjadi Lalu Pulang Naik Ojek

Pengendara juga bisa melewati jalan alternatif yang digunakan saat idul Fitri lalu yaitu via Malalak Kabupaten Agam via Sitinjau Lauik.

Atau dari Bukittinggi ke Kota Padang, bisa melewati Malalak . Sementara yang dari Lubukbasung, Kabupaten Agam melalui Padanglua diminta menggunakan jalur alternatif karena banjir bandang ini juga telah meluas di kawasan Galudua, Kecamatan IV Koto, Agam.

Banjir Landa 3 Daerah Sumbar

Dikutip dari Padek.co, banjir lahar dingin semalam menerjang tiga daerah di Sumatera Barat, daerah itu Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang.

Banjir lahar dingin yang melanda Sumatera Barat membuat jalur Padang-Bukittinggi tak lagi bisa dilalui akibat ruas jalan putus-Foto: Tangkap Layar IG @-

Banjir telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi juga telah meminta Rumah Sakit Achmad Muchtar Bukittinggi untuk menerima semua korban bencana yang dirujuk tanpa terkecuali.

"Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi," kata Gubernur.
Galodo Datang Pukul 22.00 WIB

Menurut Petugas Satlantas Bukittinggi, Ipda Roni Edwar, banjir bandang yang sering disebut dengan galodo itu, turun dengan deras sekitar pukul 22.00 WIB pada Sabtu (11/5/2024).

Pantauan Padang Ekspres di video yang beredar, banjir bandang tersebut meluncur deras dan merendam sejumlah rumah warga di sekitarnya.

"Kami minta masyarakat dari Padanglua yang ingin menuju Malalak dan Lubuk Basung untuk tidak melewati jalur tersebut," imbau Roni Edwar melalui akun media sosial Satlantas Polres Bukittinggi.

Sebelumnya, petugas Satlantas Polres Bukittinggi juga telah melaporkan terjadinya longsor di Malalak Timur yang mengakibatkan jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua. (*)






Kategori :