JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Pihak kepolisian telah menangkap dua dari sejumlah pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap Aji (25) di depan Kantor Gubernur Jambi pada Minggu 31 Maret 2024 malam kemarin.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi saat dikonfirmasi awak media di Polresta Jambi, Rabu (3/4)
Eko mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan dua orang pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian pengeroyokan tersebut.
"Alhamdulillah untuk pelaku yang sudah berhasil kita amankan sebanyak dua orang, dan ini masih dalam proses pengembangan," katanya.
Ditambahkan Eko, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman terkait pelaku lain yang terlibat dalam kejadian pengeroyokan
Yang diamankan baru dua orang, ini kita masih melakukan pendalaman apakah ada keterlibatan beberapa orang lagi dalam kejadian pengeroyokan ini dan dugaan sementara penyebab keributan ini karena masalah asmara.
"Penyebabnya masih di telusuri, berdasarkan pengembangan sementara ini masalah perempuan,"ujarnya
Saat ini, korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.
"Korban saat ini belum bisa diambil keterangan karena masih menjalani perawatan dirumah sakit mudah-mudahan kasus ini bisa tangani," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Aji (25) diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang yang tergabung club mobil di depan Kantor Gubernur Jambi pada Minggu 31 Maret 2024 malam.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka serius di bagian kepala dan tidak sadarkan diri di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.
Laila, ibu korban saat wawancara awak media di Polsek Telanaipura mengatakan, anaknya dikeroyok oleh beberapa orang yang tergabung dalam club mobil. Dia mengaku tidak tahu pasti penyebab pengeroyokan itu terjadi, yang jelas sebelum kejadian pasti terjadi perselisihan antara anaknya dan pelaku.
"Pelaku utama kenal, malahan tetangga kita di Batanghari Muaro Bulian cuma dia bawa kawannya disini. Perselisihan anak muda lah, cuma saya tidak paham apa perselisihan mereka," katanya, Senin (1/4).
Laila menduga pelaku utama telah merencanakan pengeroyokan itu sebelumnya. Sebab saat kejadian, kelompok club mobil itu datang dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 20 orang dan dirinya mendapatkan info anaknya menjadi korban pengeroyokan sekitar pukul 02.00 WIB dini hari. Saat itu, korban sudah berada di IGD.
"Jadi saksi yang membawa korban ke IGD, korban bertiga cuma temannya 2 orang dipegangin. Malah salah satu teman anak saya itu juga anggota (polisi) dia dipegangin ramai-ramai, jadi anak saya dikeroyok," ujarnya.