JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sebuah keluarga di Nias histeris tak bisa menahan sedih, setelah mengetahui ternyata anak mereka, Iwan Sutrisman Telaumbanua (22), telah tewas dibunuh oleh sosok yang mereka kenal.
Sejak 2022 mereka menganggap anaknya masih hidup, sudah lulus TNI AL, sudah pendidikan, namun itu kini menjadi sebuah mimpi buruk.
Bahkan mereka juga baru sadar, ternyata lebih dari setahun terakhir, mereka juga telah dikuras ratusan juta rupiah oleh sosok pembunuh anaknya itu.
Perkenalan Awal
Berdasarkan keterangan Dandenpom Lanal Nias, Mayor Laut (PM) Afrizal, dikutip dari TVone, awal perkenalan korban Iwan dan Serda Pom Adan, terjadi ketika Iwan mendaftar jadi calon bintara TNI AL di Lanal Nias.
Sebelum berkenalan, sebenarnya Serda Pom Adan sudah lebih dahulu kenal dengan Antonius Paiman Telaumbanua, saudara korban Iwan.
Antonius menemui Serda Pon Adan dengan maksud bertanya dan menggali informasi, apakah ada peluang adiknya Iwan bisa lulus jadi tes TNI.
Serda Pom Adan lalu menjawab bahwa ia bisa membantu Iwan lulus dengan syarat siapkan dulu uang Rp200 Juta.
Setelah sepakat, lalu Iwan pun ikut tes seleksi bintara gelombang II tahun 2022. Namun sayang, Iwan ternyata tidak lulus.
Atas kejadian ini, kemudian Serda Pom Adan menyarankan kepada Iwan dan keluarga, agar korban Iwan ikut tes di Padang saja.
Hal ini disampaikan Serda Pom Adan sekitar tanggal 16 Desember 2022. Saat itu ia langsung datang ke rumah keluarga Iwan, di Desa Lahusa Idanetae.
Saat kunjungan itu Serda Pom Adan mengatakan ia punya paman yang bertugas di Lantamal II Padang, pamannya itu akan membantu Iwan untuk lulus.
Berangkat ke Padang Dinyatakan Lulus
Atas jaminan kelulusan itu, kemudian keluarga pun setuju anak mereka Iwan berangkat ke Padang untuk tes TNI.
Iwan dan Serda Pom Adan lalu berangkat melalui Pelabuhan Gunungsitoli.
Tak lama kemudian, tepatnya 22 Desember 2022, Serda Adan lalu memberi informasi bahwa Iwan telah lulus di Padang.
Serda Pom Adan kemudian mengirim foto Iwan dengan pakaian dinas loreng lengkap, kepala gundul, layaknya anggota TNI yang baru saja lulus.
Menurut Serda Pom Adan, Iwan mengikuti Pendidikan di Tanjung Uban. Ia kemudian meminta keluarga Iwan mengirim uang dengan cara transfer.
Keluarga yang senang kemudian mengikuti permintraan Serda Pom Adan tanpa menaruh rasa curiga.
Sekitar minggu kedua April 2023, Serda Adan yang sudah berada di Nias kembali mengirim pesan text melalui aplikasi WA kepada keluarga Iwan.
Katanya, sang paman yang membantu kelulusan Iwan di Padang, minta dibelikan 2 ekor burung murai batu.
Keluarga yang masih percaya dengan Serda Pom Adan, lalu berusaha mencari burung seharga Rp14 Juta itu. Saat burung sudah ada lalu Serda Pom Adan datang ke rumah menjemputnya dan mengaku akan membawa ke Padang karena ia juga hendak ke Padang.
Diminta Hadiri Acara Pelantikan Iwan
Saat datang menjemput burung itulah, kemudian Serda Pom Adan memberi informasi bahwa Iwan akan segera dilantik sekitar bulan September 2023 di Tanjung Uban.
Memasuki tanggal 3 September 2023, kemudian Serda Pom Adan kembali menghubungi keluarga Iwan, menyampaikan bahwa pelantikan dilaksanakan bulan Oktober 2023.
Serda Pom Adan kemudian juga minta ongkos kepada keluarga korban Iwan sebesar Rp3,7 Juta dengan dalih ia juga akan datang menghadiri acara pelantikan Iwan.
Dengan hati yang gembira, kemudian tanggal 03 Oktober 2023 keluarga korban Iwan langsung berangkat ke Tanjung Uban.
Total ada 4 orang yang berangkat ketika itu, yaitu kakek, ayah, adik dan juga abang korban Iwan.
Saat tiba di Tanjung Uban tanggal 6 Oktober, kemudian pihak keluarga bertanya kepada Serda Pom Adan, kapan kepastian tanggal pelantikan?
Namun jawaban Serda Pom Adan: pelantikan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Lagi pula katanya, Iwan terpilih sebagai pasukan khusus Marinir, jadi ini ikut menentukan apakah Iwan bisa ikut pelantikan atau tidak.
Berharap masih bisa bertemu korban Iwan, dan berharap pelantikan segera dilaksanakan, kemudian keluarga pun bertahan di Tanjung Uban selama satu minggu.
Namun bukan pelantikan yang mereka dapatkan, karena tak juga ada kabar kemudian 15 Oktober 2023 keluarga kembali ke Nias.
Keluarga Mulai Curiga
Karena tak puas dan mulai merasa ada yang tak beres, apalagi pihak keluarga juga tak pernah lagi berkomunikasi dengan Iwan secara langsung, kemudian keluarga datang menemui Serda Adan di kantor Pomal Lanal Nias.
Lagi dan lagi, Serda Pom Adan tak bisa memberi kepastian kapan pelantikan dilaksanakan.
Serda Pom Adan juga tak bisa memberi jawaban dimana sebenarnya posisi Iwan saat itu, apakah masih di Tanjung Uban atau dimana.
Sudah 2024 Iwan Masih Tak Tahu Rimbanya
Hari berganti, bulan berganti bahkan tahun pun sudah berganti, kabar Iwan masih juga tak diketahui keluarga.
Kemudian 5 Februari 2024 keluarga kembali menemui Serda Pom Adan di Mess Pomal Lanal Nias Serda Adan.
Saat pertemuan ini, Serda Pom Adan malah meminta uang sebesar Rp1,4 Juta alasan untuk membeli pulsa.
Katanya ia akan menghubungi teman letingnya yang kebetulan satu tempat dengan lokasi Iwan pendidikan.
Namun nyatanya, keluarga masih gagal berkomunikasi dengan Iwan.
Serda Pom Adan Ditangkap
Tak puas masih tak juga ada kabar soal Iwan, kemudian pada 25 Maret 2024, pihak keluarga langsung melapor kejadian yang mencurigakan ini ke Pgs Dan Posal Lahewa.
Lalu tanggal 28 Maret 2024 sekira pukul 08.41 WIB, berdasarkan pengakuan dari Serda Pom Adan di Denpom Lanal Nias, bahwa benar pada tanggal 24 Desember tahun 2022 sekira pukul 17.30 Wib Serda Pom Adan dan temannya bernama Alvin telah membunuh saudara Iwan.
Pengakuan Serda Pom Adan, Iwan dibunuh dengan cara ditusuk sebanyak 3 hingga 4 kali pada bagian perut.
Pembunuhan dilakukan di sekitar Talawi Sawahlunto. Usai penusukan itu, tubuh Iwan lalu dibuang ke sebuah jurang.
Masih menurut pengakuan Serda Pom Adan, yang menusuk bukan dia namun temannya Alvin.
BACA JUGA:Ini Dia Sosok Pembunuh Berantai Seorang Oknum Polisi Jambi yang Berdarah Dingin (1)
Sementara itu, Mayor Laut (PM) Afrizal kepada media mengatakan, kini pelaku sudah ditahan dan sudah diantar ke Padang di daerah tempat kejadian perkara.
“Tugas kita di Pom Lanal Nias hanya mengungkap, pelaku lebih dari satu orang," lanjutnya.
Pelaku Serda Pom Adan katanya juga telah mengakui pembunuhan terhadap korban Iwan. (*)