JAMBIEKSPRES.CO.ID - Seorang perempuan inisial MD usia 21 tahun harus menanggung penderitaan akibat wajah aslinya tak sesuai dengan foto.
Kejadian ini terjadi di Kota Manado baru-baru ini . Adapun pelaku merupakan pria inisial OR usia 42 tahun.
Semula, MD dan OR berkenalan melalui aplikasi MiChat. Kemudian mereka pun membuat janji bertemu di sebuah penginapan di Wenang.
Setelah itu, pertemuan pun terjadi di sebuah kamar di penginapan tersebut.
Namun pertemuan ini ternyata menjadi pertemuan yang tak menyenangkan bagi OR, ia kaget karena melihat wajah MD sama sekali tak sesuai dengan foto yang ada di aplikasi dan foto yang pernah ia terima dari MD melalui hanpdhone sebelumnya.
Semakin runyam karena pertemuan ini ternyata bukan copy darat biasa.
MD rupanya adalah seorang pekerja seks komersial (PSK) yang beroperasi secara online, sementara OR adalah pelanggan baru. Sebelum pertamuan, OR sudah sepakat pula soal tarif kencan yang ditetapkan MD.
Akibat emosi dan tak terima melihat wajah MD jauh dari ekspektasinya, kemudian OR minta dibatalkan kencan hari itu.
Ia pun menyebutkan alasan kecewa melihat wajah MD di foto yang berbeda jauh dengan apa yang ia lihat langsung.
MD pun kaget, merasa tak terima, ia kemudian minta ganti rugi berupa uang pembatalan.
OR yang kecewa kekeuh tak mau membayar uang pembatalan. Lalu terjadi cek cok antar keduanya di dalam kamar yang telah mereka sewa.
Saat ini lah OR naik pitam dan menjadi emosi lalu menikam MD berulang kali.
Mendengar ada keributan di kamar MD dan OR, terdengar sampai ke telinga FR (18).
FR merupakan pacar MD yang mengantar dan menunggu MD sampai selesai ‘bekerja’ dengan pelanggannya, di penginapan tersebut.
FR pun langsung buru-buru masuk ke kamar. Melihat ada orang lain masuk, OR kemudian juga menusuk FR yang datang hendak membela MD.
Dalam kondisi MD dan FR terluka dan berceceran darah, MD kemudian kabur melarikan diri.
Kasatreskrim Polresta Manado, Kompol May Diana Sitepu kepada wartawan mengatakan, pelaku akhirnya berhasil ditahan.
Sementara MD masih dalam kondisi kritis masih dirawat di rumah sakit. "Karena masih kritis jadi kita belum bisa mengambil keterangan dari korban," lanjut Kompol May lagi. (*)