JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dalam debat terakhir Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (4/2), Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan visi-misi dan program kerjanya.
Dengan tema utama kesejahteraan sosial, pembangunan sumber daya manusia (SDM), dan inklusi, Prabowo kembali menyoroti janji pemberian makan bergizi bagi anak-anak Indonesia, termasuk yang masih dalam kandungan ibu.
Pada sesi debat ini, Prabowo menegaskan bahwa program pemberian makan bergizi tersebut memiliki dampak positif yang besar. Fokus utamanya adalah mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan dan mengatasi masalah stunting, sebuah kondisi yang memengaruhi pertumbuhan anak-anak.
Menurutnya, proyek strategis ini bukan hanya sekadar upaya pemberian makanan, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan bangsa.
"Salah satu proyek strategis adalah memberi makan bergizi untuk seluruh anak Indonesia, termasuk yang masih dalam kandungan ibunya, selama sekolah sampai dewasa. Ini akan mengatasi angka kematian ibu. Ini akan mengatasi stunting, ini akan menghilangkan kemiskinan, ini akan menyerap semua hasil panen petani nelayan. Ini akan meningkatkan ekonomi kita minimal 1,5 sampai 2 persen," tegas Prabowo.
Visi besar Prabowo tidak hanya berfokus pada aspek kesehatan, tetapi juga mencakup pemberdayaan petani dan nelayan. Dengan memberdayakan sektor ini, ia optimis bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh minimal 1,5 sampai 2 persen. Hal ini menciptakan lingkaran positif dengan menyerap hasil panen, menghilangkan kemiskinan, dan secara keseluruhan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Prabowo memaparkan rencananya dengan keyakinan tinggi, memandang program ini sebagai solusi integral untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Pemberian makan bergizi dianggapnya sebagai langkah strategis yang tidak hanya mencakup aspek kesehatan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Dalam penutupannya, Prabowo Subianto meninggalkan kesan bahwa program-programnya bukan sekadar janji kampanye, melainkan langkah nyata menuju transformasi positif bagi Indonesia. (*)