PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Perusahaan Kereta Api Indonesia (KAI) benar-benar berhasil nge’prank’ banyak warga Kota Padang.
Apa pasal? Karena ada kejadian, warga kaget, melihat sebuah mobil berwarna putih, berjalan tidak menggunakan ban, namun dengan enteng berjalan di atas rel kereta api.
Kereta mobil itu sekilas mirip pick up, tapi pick up yang berjalan melayang bebas hambatan di atas rel, mereknya Tata.
Banyak warga merasa kena prank, selain kaget melihat mobil kok bisa berjalan di atas rel, juga karena mobil ini berjalan sesuai prosedural kereta api umumnya, saat ia lewat, kendaraan lain harus berhenti, plang kereta juga harus turun, bahkan bunyi klaksonnya juga mirip klakson kereta api.
Banyak netizen di Kota Padang merasa tertipu, mereka membagi pengalamannya saat detik-detik kena prank KAI.
“Pas di Tarandam anak wak sanang hatinyo kereta KA lewat, eh kiro yang lewat iko (kereta mobil), auto anak kajang menangis, itu bukan kereta api kcek e (katanya),” ujar @NikenIntan dalam kolom komentar Dora Sitorus.
Adalah Dora Sitorus yang sengaja mengunggah pengalamannya di Kota Padang lalu merekam video kereta mobil yang ia lihat.
Unggahannya itu langsung viral, mendapat 1.046 komentar dan videonya itu telah disaksikan oleh 782,9 ribu orang.
Apa itu Kereta Mobil KAI?
Hasil penelusuran Jambi Ekspres melalui balaiperawatan.id, ternyata kereta mini itu merupakan salah satu prasarana dunia perkeretaapian.
Di KAI, mobil itu disebut KPJ atau Kendaraan Pemeriksa Jalur.
KPJ alias Kereta mobil itu memang tak membawa penumpang umum, namun hanya untuk membawa staf teknisi yang jumlahnya sekitar 2 hingga 4 orang plus untuk mengangkut alat-alat inspeksi.
Sekilas KPJ itu juga seperti pick up, di belakangnya ada bak terbuka.
Sebenarnya tak hanya mobil ukuran kecil seperti yang viral di sosial media, KPJ juga ada jenis lain, seperti truck Hino, Mercedes-Benz Unimog, dan juga ada yang lebih kecil yaitu Bajaj Qute.
Divre II Sumatera Barat pun baru saja memiliki KPJ tahun 2023 lalu. Dan itulah yang sering lalu lalang di Kota Padang dan membuat banyak warga kena prank. (*)