JAMBIEKSPRES.CO.ID – Malang nasib Arif Sriyono, semula semua percaya ia meninggal dunia karena korban begal.
Namun seiring perjalanan waktu, ternyata mayat Arif yang ditemukan bersimbah darah pada Senin (8/1/2024) malam di Kabupaten Karawang itu, adalah korban pembunuhan berencana yang diatur sedemikian rupa, diduga oleh istrinya sendiri.
Istri Arif bernama Ossy Claranita Nanda Triar (32). Pembunuhan ini memang tak dilakukan langsung oleh tangan Ossy, namun dilakukan oleh orang bayaran inisial RZ. Kini RZ masih dalam buruan polisi.
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, di Mapolres Karawang Selasa (16/1/2024) mengatakan, diduga istri korban Arif yang menjadi otak pelaku dari pembunuhan ini.
Cukup lama ia mempersiapkan semua, sekitar dua minggu. Ossy tak sendiri, ia berdiskusi dengan adiknya, memetakan strategi pembunuhan dengan adiknya yang bernama Pandu (19), agar kematian Arif seolah-olah karena dibegal.
Sebelum memutuskan menggunakan jasa pembunuh bayaran, Ossy juga pernah berniat ingin membunuh suaminya itu dengan cara diracun.
Namun akhirnya ia memutuskan untuk membuat drama seolah-olah Arif dibunuh oleh begal.
Arif kemudian ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka tusuk di pinggir irigasi Sasak Misran Dusun Pasirpanjang, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (9/1/2024) malam hari.
Latar Belakang Sakit Hati
Apa latar belakang pembunuhan ini? Kepada polisi Ossy mengaku karena ia merasa sakit hati kepada korban yang tak lain adalah suaminya.
Kata Ossy kepada polisi, hubungannya dengan sang suami memang tidak harmonis, ia mengaku sering dimarahi oleh Arif.
“Korban (Arif) dianggap telah berselingkuh oleh pelaku," lanjut Wirdhanto. Sedangkan, Ossy juga memiliki hubungan dengan pria idaman lain.
Tak hanya sekedar hubungan yang tak lagi manis, Ossy juga mengaku kekesalannya terhadap korban juga karena korban tak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga yang semestinya.
Arif sehari-hari bekerja sebagai karyawan Toyota di Kawasan di Kabupaten Karawang.
Setelah ditangkap, Ossy mengaku menyesal telah membunuh suaminya.
“Ya kalau menyesal sih menyesal, tapi mau gimana lagi,” kata Ossy, Selasa (16/1/2024). Ia juga siap dengan akibatnya dan tak akan mengajukan keringanan hukuman karena itu adalah konsekwensi perbuatannya. (*)