JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jangan senang dulu dengan kemunculan sebuah pulau di tengah Danau Kerinci.
Ahli Geologi, Dosen Teknik Geologi Universitas Gajah Mada (UGM) Akmaludin yang merupakan putra asal Kerinci, memberikan analisanya terhadap keberadaan pulau tersebut.
Menurut Akmaludin, daerah di sekitar Danau Kerinci merupakan endapan rawa, bahkan hampir seluruh dataran Kerinci sebenarnya merupakan sisa Danau Kerinci Purba, dan meninggalkan banyak sekali genangan berupa rawa.
"Tanah rawa ini sifatnya mengambang, dalam Bahasa Kincai disebut Tanuh Ngapok. Tanaman yang tumbuh di atas “tanah ngapok” ini tidak mengakar kuat sampai ke dasar, sehingga ketika air danau meninggi maka sangat mudah sekali hanyut dibawa air," jelasnya.
Oleh karena itu, ia memperingatkan bahwa tanah itu tak bisa ditempati atau dibuat bangunan di atasnya.
"Tidak bisa, lapisan tanahnya tipis sekali, sekedar untuk jalan bisa tapi kalau untuk mendirikan bangunan tidak bisa," lanjutnya.
Akmaludin juga memastikan yang hanyut mirip pulau itu bukanlah batuan tapi tanah. "Makanya tidak bisa ditinggali apalagi dibangun struktur bangunan, karena tipis tidak tebal makanya bisa hanyut," jelasnya lagi.
Sebelumnya viral di jagat maya, salah satu Video yang beredar di FB milik netizen mengatakan bahwa tanah hanyut sudah seperti pulau, tepat di tengah Danau Kerinci berada di antara Pulau Tengah dengan Desa Seleman.
Keberadaan tanah seperti pulau di tengah Danau Kerinci tersebut dibenarkan oleh UPTD Pariwisata Danau Kerinci, Usman, dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa tanah yang hanyut itu cukup luas.
Luasnya bahkan diperkirakan lebih dari dua hektar. Hal ini berdasarkan informasi yang diterima.
"Ya, tanah hanyut itu telah merusak rumah juga. Salah satunya Pesat (kerambah) milik petugas penjual karcis Danau Kerinci, setelah dihantam tanah yang hanyut tersebut,”jelasnya.
Lanjutnya, saat ini posisi tanah yang hanyut tersebut berada di tengah Danau Kerinci dan terus bergerak. (aan)